Teori sintaktik berusaha menjelaskan praktik akuntansi dan memprediksi bagaimana akuntan akan bereaksi pada situasi tertentu atau bagaimana mereka melaporkan peristiwa tertentu. Teori akuntansi sintaktik adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalah-masalah tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah dirumuskan secara semantik dalam elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk laporan keuangan. Teori sintaktik meliputi pula hubungan antara unsur-unsur yang memebentuk struktur pelaporan keuangan atau struktur akuntansi dalam suatu negara yaitu manajemen, entitas pelapor, pemakai informasi, sistem akuntansi,dan pedoman penyusunan laporan.
2. Teori simantik
Teori semantik berkaitan dengan penjelasan mengenai fenomena (obyek atau peristiwa) dan istilah atau simbol yang mewakilinya. Teori akuntansi semantik menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau realitas (kegiatan perusahaan) ke dalam tanda-tanda bahasa akuntansi (elemen statement akuntansi) sehingga orang dapat membayangkan kegiatan fisik perusahaan tanpa harus secara langsung menyaksikan kegiatan tersebut. Teori ini berusaha untuk menemukan dan merumuskan makna-makna penting pelaporan keuangan sehingga teori ini banyak membahas pendefinisian makna elemen (objek), pengidentifikasian atribut, dan penentuan jumlah rupiah (pengukuran) elemen sebagai sebuah atribut.
3. Teori Pragmatif
Pendekatan pragmatik didasarkan pada pengamatan atas perilaku akuntan atau pihak-pihak yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh akuntan. Teori pragmatik membahas berbagai hal yang berkaitan dengan pengujian kebermanfaatan informasi baik dalam konteks pelaporan keuangan eksternal maupun manajerial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H