Mohon tunggu...
Aldo Esiva
Aldo Esiva Mohon Tunggu... -

Seorang pemuda yang bertekad ingin menjadi Dirjen Pajak !

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berharganya Kasih Sayang Seorang Ibu

9 Januari 2015   02:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:31 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhari-hari ini malamku dihadiri oleh kesedihan yang mendalam. Air mata tak terasa menetes derasnya di pipiku. Masih ku ingat betapa sering ketika aku sedang dekat dengan Ibuku, aku kebih memilih untuk menyendiri atau bersama dengan temanku. Aku sadar aku ternyata tidak bisa jauh dari Ibuku sendiri. Ya, aku sedang merantau di kota nun jauh dari kota asalku. Sekarang sudah jauh, jarang merasakan kasih sayang dari Ibuku. hanya lewat telepon aku bisa mengobati kerinduan atas kasih sayangmu Ibu.

Setiap selesai beribadah aku selalu mendoakan Ayah dan Ibuku berharap mereka selalu sehat dan diberikan umur yang panjang dan aku selalu berdoa kepada Allah SWT agar mengijinkanku untuk membahagiakan Ibu dan Ayahku.

Mungkin selama ini aku belum pernah membahagiakan mereka, tapi aku selalu berusaha dan berdoa kepadaNya agar selalu diberikan jalan untuk tujuan muliaku itu. Awal tahun yang berat mungkin bagiku menjalani kehidupanku disini. Berhari-hari, tiap malam, tiap waktu, cobaan hidup, pedih yang mendalam. Aku rindu Ibuku, Ayahku, Adikku, kehidupanku yang biasanya yang ada di kota asalku. Aku sadar ternyata aku tidak bisa jauh dari keluargaku. Aku lelah selalu berairkan mata di wajah ini. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan seperti biasa. Sekuat tenaga aku untuk berharap mendapatkan perasaan "Kuat", yang dimana kadang-kadang perasaan itu muncul namun juga sering "Jatuh" atau "Lemah".

Tapi, aku tidak menyerah, aku tidak akan putus asa, aku akan selalu tersenyum walaupun didalam lubuk hatiku ini masih banyak kepedihan yang aku simpan, kerinduan yang amat dalam, kenyamanan yang kuharapkan dan cinta yang tulus dari Ibuku.

Aku bingung harus bagaimana lagi untuk menjalani hidupku ini, namun akan kuserahkan yang terbaik dalam hidupku ini. Melakukan yang terbaik. Ibu, aku ingin merasakan hangatnya kasih sayangmu yang dekat, sedekat engkau mengusap kepalaku dan aku menunduk dipangkuanmu. Ibu, engkau akan selalu aku doakan dimanapun,kapanpun, dan tiap waktu, juga Ayahku.

Ijinkan hambamu yang kecil membahagiakan kedua orangtuaku Ya Allah, karena hanya KuasaMu lah yang mengijinkan terlaksananya keinginan hamba ini.

Ibu, Aku sangat menyayangimu ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun