Mohon tunggu...
Aldo Andrian
Aldo Andrian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahluk Hidup

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kita Bukanlah Orang Asing

4 November 2024   00:35 Diperbarui: 4 November 2024   00:45 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memang tidak mempunyai pekerjaan saat ini, tapi itu bukan sebuah masalah yang penting untuk saya sebab saya memiliki tabungan yang cukup kiranya untuk tinggal dalam 1 tahun kedepan. Mungkin juga akan lebih dari 1 tahun, saya tidak tahu pasti. Sebab ada saja saldo yang masuk dari penerbit secara tiba-tiba. Ya benar. Dari penerbit. Saya seorang penulis. Sejauh ini, sudah ada tiga buku yang berhasil diterbitkan. Dan beruntungnya, semua laris dipasaran. Dengan uang itu saya bisa hidup dan berani meninggalkan kota untuk berlabuh ke utara. 

Suatu ketika dikala saya sedang dalam kebingungan, bingung harus melakukan apa. Saya berniat untuk menghubungi seorang teman. Saya hanya butuh seorang teman yang bisa saja ajak berbincang panjang. Rasanya itulah yang saya butuhkan untuk saat ini. Terkadang berbicara dengan teman dapat menenangkan pikiran, juga memberikan kehangatan dikala sedang dalam kesepian.

"Malam ini apakah engkau sibuk? Jika tidak, bolehkah kita bertemu?"kataku kepada Tiara melalui telepon. 

"Malam ini? Bisa. Jam kerja ku selesai pada pukul 6 sore."

"Baiklah kalau begitu, jam 8 malam apakah tidak apa?"

"Tidak apa Sangkara," tegasnya kepadaku. "Dimana tempatnya?"

"Saya tidak tahu banyak mengenai tanah utara, mungkin engkau mempunyai rekomendasi?"

"Baiklah, kalau begitu nanti akan kukirimkan alamatnya melalui telepon."

"Terima kasih banyak Tiara," ucapku kepadanya. "Sampai bertemu nanti!"

"Sama-sama. Ya, Sampai ketemu nanti Sangkara!" 

Tak lama kemudian, Ia mengirimkan sebuah alamat. Selagi menunggu jam menunjuk pukul delapan, saya harus menyelesaikan beberapa urusan. Seperti naskah yang perlu direvisi, juga keran air yang bocor. Setelah semuanya rampung, ini saatnya saya bersiap. Tepat pada 7.30 saya bergegas keluar, menuju tempat yang dikirimkan Tiara melalui telepon genggam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun