Mohon tunggu...
Aldo Aditiya
Aldo Aditiya Mohon Tunggu... -

Orang yang kebetulan suka mencari tahu tentang berbagai macam hal | Mau baca lebih? https://medium.com/@aldoan | Mau bilang sesuatu? https://twitter.com/aditiya_aldo |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Qabil dan Habil Masa Kini

1 Mei 2018   11:50 Diperbarui: 1 Mei 2018   11:54 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://susantiari15.wordpress.com

Qabil dan Habil, atau bisa disebut juga Kain dan Habel. Mereka adalah dua putra pertama adam dan hawa.

Ceritanya sudah banyak diketahui orang, tapi akan saya rangkum lagi di bawah.

Pada suatu hari, Qabil dan Habil diperintahkan oleh Allah swt untuk melakukan kurban. Habil dengan ikhlas memberikan kurban dari domba terbaik yang dia miliki. Qabil, yang diam -- diam merasa keberatan, dengan setengah hati memberikan hasil panen gandum yang buruk.

Kurban Habil diterima dengan baik oleh Allah swt, dan dia pun girang karenanya. Tapi kurban Qabil tidak diterima, dan dia tidak merasa ikhlas. Malahan dia merasa kalau ini tidak adil.

"Kenapa hasil usahaku tidak diterima, sedangkan punya Habil diterima? Apakah Allah tidak mau berlaku adil kepadaku?"

Qabil merasa marah, dan menyalahkan Allah swt untuk penderitaan yang dia rasakan. Dia tidak rela hasil usahanya yang dikurbankan hanya terbuang sia -- sia.

Qabil mewujudkan kemarahan ini kepada Habil. Qabil, dengan memegang batu, mulai menghantam kepala Habil.

Hantaman demi hantaman dilemparkan, sampai akhirnya Habil tewas di tangan Qabil.

-------------------------------------------------------

Seperti Qabil dan Habil, dalam hidup sehari - hari kita juga dituntut Allah swt untuk mengorbankan apa yang kita punya. Biasanya kita "diminta" mengorbankan waktu, tenaga, dan sumber daya kita untuk di masa depan mencapai sesuatu yang lebih baik.

Mungkin kita mengorbankan uang 10 juta per bulan dan memakai waktu 4 tahun hidup kita untuk menempuh kuliah, demi masa depan lebih baik. Mungkin waktu luang dan tabungan lebih milik kita digunakan untuk mengurus usaha sampingan yang kita percaya akan sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun