"We see the world, not as it is, but as we are -- or, as we are conditioned to see it" -- Stephen R. Covey
16 tahun lalu sebuah produk diluncurkan ke dunia, yang memikat ketertarikan semua orang di Silicon Valley. Jeff Bezos, dengan hanya melirik pada produk tersebut segera tertarik untuk ikut campur. "Kamu punya produk yang saking revolusionernya, kamu tidak akan pernah kesulitan menjualnya", katanya pada inventor produk. Terkesan dengan prototipe yang ditunjukkan, Steve Jobs menawarkan 63 Juta dolar pada inventor produk untuk 10% perusahaannya. Ketika tawarannya ditolak, Steve Jobs menawarkan arahan pribadi darinya selama 6 bulan - secara cuma -- cuma.
Inventornya sendiri telah disebut-sebut sebagai Thomas Edison dunia modern. Track record yang dimilikinya bagus, dengan ratusan paten yang terdaftar dan penghargaan tertinggi Amerika untuk bidang penemuan, The National Medal of Technology and Innovation. "Segway akan menggantikan mobil seperti mobil menggantikan kuda", tuturnya ketika diwawancara. Â Dia memprediksi akan menjual sebanyak 10,000 unit produk ini dalam minggu pertama.
Enam tahun berikutnya, total produk yang terjual hanya sebanyak 30,000 unit.
Cerita tentang kegagalan Segway sudah banyak dibahas di dunia dan menjadi salah satu contoh kegagalan dunia teknologi yang terkenal. Majalah Time menyebutnya sebagai salah satu kegagalan teknologi terbesar dalam dekade ini. John Doerr - investor Google yang memprediksi bahwa Segway akan menjadi perusahaan tercepat yang mencapai valuasi 1 miliar dolar -- menyebut tentang Segway: "Tidak salah lagi, merupakan kesalahan investasi yang besar".
Lantas apa yang menyebabkan pebisnis -- pebisnis ulung ini salah sasaran? Kenapa seorang perfeksionis seperti Steve Jobs tidak dapat melihat kelemahan pada Segway?
Ternyata yang mereka alami tidak jauh beda dari yang kita alami.
...
Paradigma
Amatilah gambar di bawah ini. Apakah kamu bisa melihat seorang laki -- laki? Menurutmu berapa umurnya? Apa yang dipakai oleh laki -- laki itu?Â