Bila seseorang dilahirkan pada keadaan miskin, konsekuensinya dia akan cenderung sulit mencapai keadaan yang lebih baik. Kita tidak bisa memilih pada keadaan apa kita dilahirkan, dan kita tidak bisa memilih konsekuensi akibat dari keadaan tersebut.
Seberapa keras pun kita merespon, bila keadaan awal kita begitu-begitu saja, kemungkinan terbesarnya kita tidak bisa berjalan terlalu jauh dari keadaan tersebut. Tapi setidaknya setelah kita menyadari secara objektif batasan diri kita dan potensi terbesar kita, kita memiliki kebebasan untuk memilih. Memilih apakah kita akan melakukan segala hal untuk mencapai potensi tersebut, atau protes dan menyalahkan keadaan lahir kita yang tidak bisa dikendalikan.
Pada akhirnya, kita terbatas untuk hanya bisa mengubah hal -- hal yang ada pada kemampuan kita untuk merubahnya. Perlahan -- lahan kita meningkatkan kemampuan kita untuk dapat merubah hal lain. Tapi ada beberapa yang secara fundamental tidak bisa kita ubah. Dan ketika kita dihadapkan dengan situasi tersebut, ingatlah kata-kata Frankl:
When we are no longer able to change a situation, we are challenged to change ourselves
Sitasi
Stephen R. Covey. "7 Habits of Highly Effective People". Free Press (1988)
Viktor E. Frankl. "Man's Search for Meaning", Beacon Press (1946)
---------------------------------------------------------------------------
Hei! Terima kasih sudah memberi waktunya untuk baca artikel ini!
Artikel ini kebanyakan terinspirasi dari bukunya Viktor Frankl, Man's Search For Meaning. Dia menulis buku ini setelah masanya di kamp konsentrasi Nazi Jerman, dimana dia melihat banyak hal yang mempertanyakan eksistensinya di dunia. Sangat direkomendasikan baca, terutama kalau agan lagi mencari sebuah tujuan untuk hidup.
Catch me on Twitter: [url]https://twitter.com/aditiya_aldo[/url]
Tertarik baca lebih? kunjungi Medium: [url]https://medium.com/@aldoan[/url]