Pemerataan Akses Pendidikan Berkualitas di Indonesia
Pendidikan merupakan suatu aspek yang penting dalam kehidupan saat ini, terlebih pada era revolusi industri 4.0. Pendidikan memiliki peran penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas, suatu negara dapat berkembang bahkan menjadi suatu negara maju. Oleh karena itu, pendidikan tidak dapat dipandang sebelah mata dan disepelekan begitu saja karena memiliki peran penting bagi kemajuan suatu negara. Pendidikan Masyarakat suatu negara patut diperhatikan dan ditingkatkan melalui berbagai upaya. Salah satu upaya yang sedang dilakukan oleh pemerintah saat ini guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia adalah memeratakan akses pendidikan yang berkualitas di Indonesia.
Pemerataan akses pendidikan menjadi perhatian khusus pemerintah saat ini. Hal ini dikarenakan pendidikan Indonesia yang belum merata. Salah satu permasalahan pendidikan ini sudah menjadi hal yang tidak asing lagi dalam dunia pendidikan Indonesia. Tidak meratanya akses pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari berbagai hal. Salah satu contohnya adalah kurang meratanya persebaran tenaga pendidik di Indonesia. Persebaran guru sebagai tenaga pendidik Indonesia dari tahun ke tahun mengalami permasalahan. Beberapa daerah di Indonesia memiliki tenaga pengajar atau tenaga pendidikan yang masih kurang.
Selain permasalahan tersebut, terdapat permasalahan kurikulum pendidikan yang terlalu kompleks. Kurikulum merupakan suatu acuan atau landasan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Selain itu, kurikulum juga terdiri atas tujuan, isi, bahan pembelajaran atau materi dan tata cara dalam memberikan materi. Kurikulum yang diterapkan di Indonesia saat ini adalah kurikulum merdeka belajar. Kurikulum tersebut memiliki arti bahwa peserta didik memiliki atau diberikan suatu kebebasan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Dikutip dari website resmi Kampus Merdeka Kemdikbud, Kurikulum merdeka Belajar memiliki tujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Namun, pada kenyataannya penetapan kurikulum merdeka belajar ini belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa peserta didik bahkan tenaga didik yang belum dapat mengimplementasikan kurikulum tersebut. Banyak peserta didik yang mengaku tidak mengerti dengan materi yang ada. Peserta didik menjadi kesulitan dalam mengembangkan potensi dalam dirinya. Selain peserta didik, pendidik  juga terkena dampaknya. Pendidik akan terbebani dengan tugas yang banyak untuk mempelajari materi-materi dan tugas mengajari muridnya dengan materi yang banyak. Sehingga, tidak menutup kemungkinan pendidik menjadi kurang optimal dalam mengajari muridnya (Surahman, et al., 2022). Indonesia telah mengalami perubahan kurikulum sebanyak 10-11 kali terhitung dari setelah Indonesia merdeka. Perubahan kurikulum ini menimbulkan banyak permasalahan yang berujung pada tidak meratanya akses pendidikan berkualitas di Indonesia. Selain itu, tidak meratanya pembangunan juga berdampak pada tidak meratanya akses pendidikan berkualitas di Indonesia (Yesie Cindra, 2019).
Pendidikan, yang merupakan aspek penting dalam kehidupan, justru memiliki permasalahan yang kunjung selesai di Indonesia. Sudah sepatutnya hal ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
References
Cindra M, Y. (2019). Ketidakmerataan Pembangunan Infrastruktur daerah dan Dampaknya bagi Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Banjarnegara. 8.
Nurhuda, H. (n.d.). Masalah-Masalah Pendidikan Nasional ; Faktor dan Solusi yang Ditawarkan. Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Dasar, 130.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H