Mohon tunggu...
Aldi Verry Damanik
Aldi Verry Damanik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pertanian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Studek FPB UKSW: Menilik Inovasi Pertanian Berkelanjutan Kota Yogyakarta

2 Agustus 2023   16:35 Diperbarui: 4 Agustus 2023   23:29 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat dua minggu yang lalu, Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana mengadakan studi ekskursi di kota Yogyakarta. Terdiri dari gabungan dua prodi yaitu Agribisnis dan Agroteknologi, diantaranya terdapat mahasiswa angkatan 2019, 2020 dan 2021.

Destinasi dalam studek yang dilakukan pada tanggal 20-21 Juli 2023 ini terbagi dalam 3 tempat utama, yaitu Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BBPPMDDTT), Bhumi Merapi, dan Pusat Inovasi Agro Teknologi (PIAT) di Universitas Gadjah Mada (UGM) serta diakhiri dengan kunjungan wisata ke Pantai Sadranan.

Selain untuk menambah wawasan mengenai inovasi teknologi dalam lingkungan, studek ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa mengenali praktik pertanian berkelanjutan (Sustainable Farming) yang memberikan kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Berikut rangkuman setiap destinasi yang dikunjungi :

  • Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BBPPMDDTT)

            Destinasi pertama yang kami sambangi adalah BBPPMDDTT, sebuah instansi pemerintah dengan fokus utama terhadap pendidikan dan pemberdayaan masyarakat daerah tertinggal dan perantauan di daerah Yogyakarta. Adanya lembaga ini sangat dirasakan bagi masyarakat setempat, terkait dengan tujuannya yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberikan wawasan melalui pendekatan SDGs.

            BBPPMDDTT mengelola begitu banyak budidaya tanaman, mulai dari metode konvesional hingga metode modern seperti Aeroponik dan lainnya juga mereka lakukan. Selain itu, di tempat ini terdapat peternakan mulai dari kambing, kelinci, ayam, burung puyuh, dan bebek yang dilakukan dengan metode sistem berkelanjutan, dimana kotoran yang dikeluarkan akan dijadikan pupuk dengan cara fermentasi, untuk pertanian yang mereka miliki. Terdapat juga kolam pengembangbiakan ikan yang terdiri dari ikan mas, nila, lele, bahkan lobster biru dengan umur yang beragam. Beberapa kolam ikan ini ditempatkan dibawah pertanian hidroponik mereka, dengan tujuan menambah suplai hara dari kotoran ikan yang dikeluarkan, dan ini termasuk dalam pendekatan SDGs No 8 mengenai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi melalui pelatihan BBPPMDDTT.

  • Bhumi Merapi

            Destinasi kedua merupakan kawasan agrowisata di daerah Sleman, Yogyakarta yang menawarkan berbagai flora dan fauna yang menarik dan menambah wawasan mahasiswa. Di kawasan Bhumi Merapi, kita dapat berinteraksi langsung dengan binatang dan tanaman yang ditampilkan. Mulai dari kucing, kura-kura, burung, reptil, katak, dan berbagai binatang lain dengan beragam jenis menampilkan keunikannya tersendiri. Binatang dan tanaman ini dirawat demi menambah wawasan pengunjung yang datang, hal ini sejalan dengan SDGs No 15 mengenai menjaga ekosistem darat. Setiap titik di Bhumi merapi merupakan spot foto yang Instagram-able, lengkap dengan bangunan kastil berwarna yang khas akan gaya eropa. Ini merupakan destinasi yang cocok bagi seorang pecinta alam.

Salah satu jenis kucing di Bhumi Merapi. dokpri
Salah satu jenis kucing di Bhumi Merapi. dokpri
 
  • Pusat Inovasi dan Agroteknologi (PIAT UGM)

            Kunjungan di hari Jumat pagi adalah PIAT UGM. PIAT UGM merupakan pusat penelitian dan inovasi teknologi pertanian yang dikembangkan oleh mahasiswa dan peneliti Fakultas Pertanian UGM. Tujuan dari kunjungan ini adalah diharapkan mahasiswa mendapatkan wawasan mengenai tantangan dan potensi dalam teknologi pertanian modern. Berbagai macam teknologi pertanian yang mereka punya sangat sesuai dengan pendekatan SDGs No. 12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

            Hal pertama yang mereka perlihatkan adalah produk pasca panen milik PIAT UGM. Produk mereka beragam mulai dari wedang uwuh, gilegrass (ginger lemongrass), singkongku, es krim, getukku, stickie, rosegar, dan markisweet. Kami diajak ke lab penelitian produk mereka, selain itu merekan menunjukan teknik pengemasan dan pemasaran produk yang mereka miliki. Selanjutnya kami dibawa menuju Shed Storage atau tempat merekayasa genetika, dengan salah satu hasil rekayasa unggulannya padi gamagora 7. Setelahnya, kami diajak menuju peternakan sapi mereka yang terkonfigurasi dengan sistem biogas. Kami juga diajak melihat Ruang Inovasi Daur Ulang (RinDU). Di dalamnya terdapat pengolahan sampah organik untuk budidaya maggot (BSF), pengolahan komos organik, dan pengolahan limbah masker dan tutup botol yang dibuat menjadi kerajinan tangan dalam bentuk gelas, vas bunga dan lainnya.

Biokonversi sampah organik oleh Maggot. dokpri
Biokonversi sampah organik oleh Maggot. dokpri

Di penghujung perjalanan, kami mengunjungi daerah wisata Pantai Sadranan di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Setibanya kami di bibir pantai, kami disuguhkan dengan riuhnya ombak yang datang, tak jarang kami menemukan ikan yang berlompatan, serta momen pantai ketika menjelang sore menambah pesona dari Pantai Sadranan itu sendiri.

Akhir Kata

            Setelah menjalani kunjungan studi selama dua hari di Kota Istimewa Yogyakarta, kami Mahasiswa FPB UKSW mendapat banyak wawasan mendalam dari berbagai tempat yang disambangi. Melalui interaksi langsung dengan pengelola tempat, peneliti dan staf laboran yang juga ramah dan baik, kami dapat menggali wawasan lebih dalam lagi. Hal-hal yang diperoleh dari perjalanan studi ini akan menjadi motivasi bagi kami mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW untuk terus berinovasi dalam bidang pertanian dan bisnis dengan mengedepankan masyarakat yang sejahtera dan lingkungan yang berkelanjutan.

Melalui ketiga destinasi ini juga, terdapat beberapa topik penelitian yang dapat dilakukan :

  • Evaluasi Efektivitas Program Pelatihan Pertanian BBPPMDDT Yogyakarta dalam Meningkatkan Keterampilan dan Pendapatan Petani Lokal
  • Pengaruh Pelatihan Kewirausahaan Pertanian oleh BBPPMDDT terhadap Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan Petani
  • Analisis Potensi Pengembangan Agrowisata Bhumi Merapi sebagai Sumber Pendapatan Ekonomi bagi Petani Lokal
  • Pengukuran Dampak Sosioekonomi dan Lingkungan dari Agrowisata Bhumi Merapi
  • Studi Peningkatan Nilai Tambah dan Diversifikasi Produk Pertanian melalui Inovasi Teknologi PIAT UGM
  • Analisis Kelayakan Ekonomi Investasi Teknologi Tepat Guna dari Penelitian PIAT UGM untuk Petani Skala Kecil

            Dari tiga tempat utama yang dikunjungi, ketiganya menerapkan sistem pengembangan berkelanjutan, yang mana hal ini merupakan fokus utama dalam era yang sudah berganti. Dampak dari globalisasi haruslah kita kurangi dengan menerapkan SDGs mulai dari diri kita. Mahasiswa yang mengikuti perjalanan studi ini mendapat pengalaman berharga yang tak terlupakan bagi mereka. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih terhadap Panitia yang sudah bekerja keras di balik layar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun