Mohon tunggu...
Aldithiya Wahyudha
Aldithiya Wahyudha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tugas

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sultan Agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi dan Perlokusi di Novel yang Berjudul "Maling" Karya Putu Wijaya

28 Juni 2022   11:38 Diperbarui: 28 Juni 2022   11:51 2641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi dan Perlokusi di Novel yang Berjudul Maling karya Putu Wijaya

Aldithiya Wahyudha1, Aida Azizah2

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendididkan,Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung Semarang  

Aldiw5093@gmail.com 

aidaazizah@unissula.ac.id 

Pendahuluan 

Bahasa pada dasarnya merupakan alat interaksi atau alat berkomunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, atau juga perasaan (Chaer dan Agustina, 2004:14).Bahasa merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga manusia tidak bisa lepas dari pemakaian bahasa. Sebagai makhluk sosial, pasti akan ada interaksi satu sama lain. Dan alat untuk interaksi atau komunikasi tersebut adalah bahasa. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi bermasyarakat adalah tuturan.

Membahas mengenai bahasa, pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari bahasa yang digunakan komunikasi dalam situasi tertentu. Dimana pragmatik juga merupakan kajian mengenai deiksis, implikatur, presuposisi, tindak tutur, dan aspek-aspek struktur wacana. Bagian dari pragmatik salah satunya adalah tindak tutur. Tindak tutur sendiri merupakan pengujaran kalimat agar maksud dari pembicara diketahui pendengar.Dalam berbicara merupakan suatu keterampilan untuk prnyampaikan pesan baik lidan maupun ujaran.Kegiatan berbicara penting karena percakapan membentuk interaksi dua arah. Menurut Chaer dan Agustina (2004:47) peristiwa tutur adalah berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua orang yaitu penutur dan lawan tutur. Dengan menggunakan tindak tutur dalam interaksi, seseorang dapat mengembangkan pola komunikasi. 

Searle (dalam Nadar, 2009 : 14)membagi tindak tutur menjadi tiga macam tindakan, yaitu tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Dari ketiga tindak tutur tersebut, sebagai tindakan untuk menyatakan sesuatu dan tindakan untuk mempengaruhi sesuatu.Makna dalam komunikasi tidak hanya dapat dipahami berdasarkan penggunaan bahasa dalam bertutur tersebut, tetapi juga ditentukan oleh aspek komunikasi secara komprehensif, terkadik aspek situasional komunikasi. 

Pembahasan 

Tindak tutur lokusi ialah tindak tutur berguna untuk menyatakan sesuatu. Makna tuturan yang disampaikan biasanya adalah sebuah fakta atau keadaan yang sebenarnya. Dalam tindak tutur lokusi, informasi yang disampaikan adalah yang sebenarnya. Tindak tutur ini tidak mengandung makna tersembunyi dibalik tuturanya dan tidak menghendaki adanya suatu tindakan atau efek tertentu dari mitra tuturnya. Tindak lokusi adalah tindak bertutur dengan kata, frasa, dan kalimat sesuai dengan kalimat yang dikandung oleh kata, frasa, dan kalimat itu. Tindak lokusi terlihat ketika seseorang menuturkan sebuah tuturan atau pernyataan. Tindak tutur lokusi menyatakan sesuatu dalam arti berkata atau tindak tutur yang dalam bentuk kalimat yang bermakna dan dapat dipahami. Oleh karena itu, yang diutamakan dalam tindak tutur lokusi adalah isi tuturan yang diungkapkan oleh penutur. 

Dari hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa contoh lokusi yang ada di novel Maling karya Putu Wijaya 

1.Tindak tutur lokusi 

Tindak tutur lokusi adalah tindakan proposisi yang berada pada kategori mengatakan

sesuatu (an act saying somethings). Oleh karena itu, yang diutamakan dalam tindak tutur adalah isi tuturan yang diungkapkan oleh penutur. Wujud tindak lokusi adalah tuturan- tuturan yang berisi pernyataan atau tentang sesuatu.

1." Tolong di rumah kami ada maling kesiangan 

" Maling ?

" Ya, pencuri kesiangan. Sekarang ada di kamar tamu 

" Lapor satpam saja 

Kutipan dialog diatas ialah menginformasikan kepada warga untuk menangkap maling yang ada di dalam rumah penutur. Kemudian lawan tutor menyuruh untuk melaporkan ke satpam. 

2." Tapi yang berbadan kecil lebih sadis. Ponakan saya dulu...

Ujaran kutipan diatas ialah bentuk tindak tutur lokusi yang memilik sifat informatif. Yaitu penutur mengkhawatirkan kondisi yang terjadi,karen mungkin ponakan penutur yang berbadan kecil pernah jadi maling. 

3. " Maling biasanya tak bersenjata. Filsafatnya masuk- ambil- lari- hilang 

Kutipan diatas merupakan bentuk lokusi yang bersifat informatif, yaitu penutur menginformasikan maling yang tak memiliki senjata. Meskipun tak memiliki senjata maling hanya butuh target lokasi yang dikira aman untuk diambil barangnya, setelah dapat barang ia langsung lari dan dalam sekejab maling hilang taka da yang tau keberadaanya. 

2.Tindak tutur ilokusi 

Tindak tutur ilokusi merupakan tindak tutur yang mengandung makna tersembunyi atau makna lain yang dikehendaki oleh penutur terhadap mitra tutur. Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang mengandung daya untuk melakukan tindakan tertentu dalam hubungannya dengan mengatakan sesuatu. Ketika penutur mengucapkan suatu tuturan, sebenarnya dia juga melakukan tindakan, yaitu menyampaikan maksud atau keinginannya melalui tuturan tersebut. dalam tuturan berikut dalam cerpen Maling.

1."ayo demi kemanusiaan, sumbang! Kasihan, biar dia cepat pulang dia, biar cepat beres. Nanti ada reporter datang heboh kita.

Pada kutipan diatas adalah bentuk tutur ilokusi yaitu menyuruh untuk menyumbang kepada maling agar maling cepat pergi dari rumah Pak Muin. 

2." Cepat berikan sumbanganya, pak Muin!orang sedih nggak bisa diajak berunding !

" O ya! Ini ada sumbangan daari warga untuk menghapus tangis, tegaklah Kembali, busungkan dada. Tabahkan batinmu.

Kutipan diatas termask dalam tindak tutur ilokusi karena ada kalimat "cepat berikan sumbangannya sehingga mendapat respon dari Pak Muin sontak langsung memberikan sumbangan si maling. 

3.Tindak tutur Perlokusi 

Tindak tutur perlokusi adalah tindak menumbuhkan pengaruh atau efek kepada mitra tutur. Tindak perlokusi mengandung daya untuk melakukan sesuatu tindakan dengan mengatakan sesuatu. Tindak perlokusi adalah tindak tutur yang berkenaan dengan adanya ucapan orang lain sehubungan dengan sikap dan perilaku non linguistik dari orang lain. Sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang seringkali mempunyai daya pengaruh (perlocutionary force), atau efek bagi yang mendengarkannya. Efek atau daya pengaruh ini dapat secara sengaja atau tidak sengaja dikreasikan oleh penuturnya.

1."bangkit, bung, bangkit ! Terimalah sumbangan kami tanda simpati. 

Kutipan diatas termasuk kedalam bentuk tindak tutur perlokusi karena para warga menyuruh si maling untuk bangkit dari bawah untuk menerima sumbangan. 

2." Cepat berikan sumbanganya, pak Muin!orang sedih nggak bisa diajak berunding !

Kutipan diatas termasuk kedalam bentuk tindak tutur perlokusi karena ada kalimat menyuruh untuk memberikan sumbangan ke maling,sontak langsung diberikan .

Kesimpulan 

Cerpen yang berjudul "Maling" karya sastrawan ternama yang ada di Indonesia yaitu Putu Wijaya dibuat dengan dialog-dialog yang mudah dipahami bagi para pembaca. Berhubungan dengan dengan peristiwa tuturan atau tindak tutur, peneliti mendapat beberapa kalimat tentang ilokusi, lokusi serta perlokusi. Lokusi ialah tindakan proposisi yang berada pada kategori mengatakan

sesuatu (an act saying somethings). Oleh karena itu, yang diutamakan dalam tindak tutur adalah isi tuturan yang diungkapkan oleh penutur. sedangkan peristiwa yang

terkait dengan tindak tutur ilokusi yaitu peritiwa tutur yang mengandung daya untuk

melakukan tindakan tertentu dalam hubungan nya dengan mengatakan sesuatu dalam cerpen tersebut ditunjukan saat "ayo demi kemanusiaan, sumbang! Kasihan, biar dia cepat pulang dia, biar cepat beres. Nanti ada reporter datang heboh kita. 

Pada kutipan diatas adalah bentuk tutur ilokusi yaitu Lawan tutur menyuruh untuk menyumbang kepada maling agar maling cepat pergi dari rumah Pak Muin. Sedangkan peristiwa perlokusi terjadi saat " Cepat berikan sumbanganya, pak Muin!orang sedih nggak bisa diajak berunding !

Daftar Pustaka 

Khairun Nisak, Zahidah. (2017). Lokusi, Ilokusi dan Perlokusi Guru Bahasa Indonesia dalam Proses Pembelajaran. Artikel Jurnal. Jember. 

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwja0L3i1M74AhV2-jgGHZiSBhsQFnoECEUQAQ&url=http%3A%2F%2Frepository.unmuhjember.ac.id%2F1536%2F1%2FArtikel%2520Jurnal.pdf&usg=AOvVaw2FWUnh6qttKbprRw7thOxJ 

Sebtiana, Yayuk. (2018). Tuturan Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi dalam Interaksi Pembelajaran Siswa Kelas VII di SMP NEGERI 1 JUMAPOLO. Surakarta. 

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwii-9bhy874AhU_-jgGHYu5B2EQFnoECAUQAQ&url=http%3A%2F%2Feprints.ums.ac.id%2F71184%2F11%2F01%2520NASKAH%2520PUBLIKASI.pdf&usg=AOvVaw1Cll4qwgdOk_LNPMAMOR-Z 

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.

Jakarta: Rineka Cipta. 

Nadar, FX. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun