Mohon tunggu...
Aldila Pratama
Aldila Pratama Mohon Tunggu... -

mc, music business manager, petite traveler

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Penolakan Aplikasi Visa Korea Yang Tidak Masuk Akal

29 Januari 2015   01:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:11 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

<header rgb(51, 51, 51); font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.3999996185303px; font-style: normal; font-variant: normal; line-height: normal; background-color: rgb(20, 45, 64);"><div class="header-outer" relative; min-height: 0px; color: rgb(32, 18, 77); border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-bottom-left-radius: 0px; margin-bottom: 10px; background-image: none; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat no-repeat;">Akhirnya merasakan juga gimana ga enaknya Visa ditolak dan yang paling ga asik adalah dari sebuah negara di Asia bernama Korea Selatan yang 2010 – 2012 lalu gencar mempromosikan dirinya lewat VISIT KOREA.
</header><div class="main-outer" relative; min-height: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-bottom-left-radius: 0px; -webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.14902) 0px 1px 3px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.14902) 0px 1px 3px; margin-top: 10px; border-style: none; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.3999996185303px; font-style: normal; font-variant: normal; line-height: normal; background-image: inherit; background-attachment: inherit; background-color: rgb(20, 45, 64); background-size: inherit; background-origin: inherit; background-clip: inherit; background-position: inherit inherit; background-repeat: inherit inherit;">
Rencana ke Korea Selatan sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu, apalagi gw dipercayakan memandu beberapa acara yang diadakan Korea Tourism Organization (KTO) sejak 2010 jadi banyak hal yang akhirnya memotivasi gw untuk pergi kesana. Langkah pertama kali tentunya dengan membeli tiket promo Air Asia seharga Rp. 3,7 juta PP sekitar 10 bulan sebelum keberangkatan 3 – 10 Februari 2015.
Segala persyaratan sudah gw penuhi termasuk yang tidak masuk akal sekalipun : Ijazah terakhir dan BPKP salah satu kendaraan. Ada yang bisa bantu jelaskan konklusinya apa? Visa gw ditolak lantaran tidak bisa melampirkan SPT Tahun 2012-2013, lewat sesi wawancara gw sudah jelaskan bahwa perusahaan gw baru keluar SIUP 2 bulan lalu jadi tidak mungkin ada SPT dan sebagai individu gw tidak berkewajiban melaporkan pajak karena pekerjaan gw adalah ‘seniman’. Gw sangat merasa terhina dengan tidak diberikan spasi untuk berargumen. ‘Terhina’ bukan kata yang berlebihan karena gw sudah melampirkan berkas lain yang lebih masuk akal : lampiran tiket pesawat, konfirmasi hotel dan bukti keuangan yang lebih dari cukup nilainya. Hanya karena SPT saja semua jadi berantakan? Yang tidak ada hubungannya dengan kepentingan Korea Selatan sebagai negara yang dikunjungi. Atau ada yang bisa jelaskan?
Passpor gw yang terdapat Visa Inggris, Jepang dan Arab pun tidak dijadikan pertimbangan oleh Pihak Kedutaan. Pekerjaan gw yang pernah memandu beberapa acara KTO pun tidak digubris. Anehnya lagi teman gw yang lain kok tidak ada masalah sama sekali. Apakah ada yang namanya random checking?
Sebegitu rendah nya kah ‘nilai’ warga negara Indonesia dihadapan Korea Selatan sampai harus dibuat rumit dengan hal tidak masuk akal sekalipun?  Atau memang birokrasi yang alot antar pemerintah?

Masih ada negara lain yang lebih penting dan berguna untuk dikunjungi. Apa gunanya promo VISIT KOREA? Kalau segala sesuatu dipersulit dengan syarat tidak masuk akal? Apa karena sudah berhasil menarik lebih dari cukup wisatawan lantas jadi pongah untuk menerima kunjungan? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun