Mohon tunggu...
aldismuhammadhanif
aldismuhammadhanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Univeristas Muhammadiyah Sukabumi

Saya adalah seorang mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan akademik. Saya memiliki keterampilan di bidang seni, khususnya dalam membuat resin, serta minat yang besar dalam dunia bisnis. Selama masa perkuliahan, saya telah memperoleh banyak pengalaman berharga, termasuk dalam kepemimpinan, kewirausahaan, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Remaja Waluran Membuat Taman Tanaman Obat Keluarga Untuk Menjadi Pusat Edukasi Bagi Masyarakat

24 Januari 2025   04:06 Diperbarui: 24 Januari 2025   04:06 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edukasi Dalam Pengelolaan Taman TOGA

Tim PKM-PM Biologi Universitas Muhammadiyah Sukabumi berhasil lolos pendanaan dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia pada bidang Pengabdian Masyarakat dengan judul "Pemberdayaan Remaja Untuk Meningkatkan Edukasi Mengenai Tanaman Obat Keluarga Berbasis Education QR Code (EDCOR) di Desa Waluran Kabupaten Sukabumi" 

Tim yang diketuai oleh Aldis Muhammad Hanif ini beranggotakan Faizal arqi Ardiansyah, Alwan Fauzian Maulana, Aulya satriani Gumilar dan Wiska Hera Sagita Sulaeman. Program ini dilaksanakan di Desa Waluran, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat yang menjadi salah satu desa wisata yang berada dalam Kawasan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu.

Pada kegiatan pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa ini, tim PKM-PM Biologi Universitas Muhammadiyah Sukabumi melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan kegiatan sosialisasi pemahaman mengenai tanaman obat keluarga. Disamping itu juga, Program Kreativitas Mahasiswa ini dapat meningkatkan wawasan para remaja di Desa Waluran mengenai jenis-jenis tanaman obat keluarga serta manfaatnya. Selain itu, pelatihan tentang menjadi guide dan pemanfaatan teknologi QR code berdampak sangat baik bagi masyarakat sekitar dalam penyimpanan database tumbuhan. Kegiatan berlangsung selama 5 bulan mulai dari bulan Juni hingga Oktober. Sasaran dari kegiatan ini yaitu Remaja Desa Waluran dengan usia produktif 12-21 Tahun.

Dalam kegiatan ini, dilaksanakan dengan beberapa rangkaian kegiatan pengabdian. Kegiatan diawali dengan sosialisasi mengenai tanaman obat, pembuatan taman konservasi TOGA sebagai wadah bagi remaja dan masyarakat untuk membudidayakan tanaman obat keluarga, tata cara merawat dan melestarikankan tanaman obat keluarga, mengenal QR Code yang menjadi sarana penerapan edukasi dan penyimpanan database tanaman yang dapat dipahami oleh khalayak umum, dan pelatihan cara menjadi guide yang baik dan benar sesuai SOP dilingkungan Desa Wisata Waluran.

Edukasi Dalam Pengelolaan Taman TOGA
Edukasi Dalam Pengelolaan Taman TOGA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun