Mohon tunggu...
aldi sarjono
aldi sarjono Mohon Tunggu... -

seorang "pembelajar"

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kambing Hitam Itu adalah Laser

30 Desember 2010   06:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:12 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertandingan piala AFF sudah selesai. Segala euforia maupun disforia untuk tim pada piala AFF itu selesai sudah. Tapi, masih ada yang mengganjal di hati oleh sebuah kata, yaitu Laser. Kenapa demikian, karena alasan itulah banyak dari suporter kita yang menuduh laser adalah biang kekalahan kita di bukit jalil sekor telak 3:0. Tapi, banyak pula yang berbesar hati menerima kekalahan tanpa mengkambing hitamkan segala non teknis tersebut.

Karena laser pulalah yang menyebabkan banyak tuduhan tidak sportif kepada suporter Malaysia. Yang jadi pertanyaan saya, "Kenapa hanya suporter Malaysia saja yang dianggap tidak sportif?". Bukankah Laser, sudah disorotkan semenjak pertandingan babak penyisihan yaitu di GBK. Yang unik pula para pemain Malaysia pun "menikmati" laser2 dari suporter kita pada babak penyisihan kala dihajar 5:1.

Video-video yang di upload di Youtube bisa dijadikan rujukan

Laser Indonesia vs Malaysia 5:1  http://www.youtube.com/watch?v=ZEhGUAdlegs&feature=related

Lihat juga Original Post oleh OfficialAffSuzukiCup pada menit 4:05

http://www.youtube.com/watch?v=v6GMwy44jUE&feature=related

Indonesia vs Philipina Laser

http://www.youtube.com/watch?v=hSCJCdij0qk

Indonesia Vs Malaysia Final at GBK Laser

http://www.youtube.com/watch?v=RlF1BAEexDw

So, bagi saya mengkambinghitamkan laser atas sebuah kekalahan kita adalah sangat memalukan. Sementara permainan pasukan kesebelasan kita memang tidak sebagus Malaysia saat di stadion Bukit Jalil. Apapun, masa depan masih menanti. Apakah kita mau berubah atau tidak, bisakah PSSI lebih baik daripada sekarang ini? Ataukah PSSI sudah merasa baik. Lihat carut marut kompetisi Liga Indonesia sekarang, banyaknya komplain, sampai manajemen penjualan tiket yang amburadul. PSSi jangan malu belajar dari badan sepak bola negara lain yang memang lebih baik. Entah itu programnya, maupun sistemnya. Kalau lihat fakta pula, FAM(badan sepak bola Malaysia) memang mengalahkan secara telak PSSI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun