Manusia menjadi salah satu faktor penentu dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus memiliki peran dan tanggung jawab untuk memberdayakan kekayaan lingkungan guna kelangsungan hidup ekosistem.Â
Dalam kenyataan keinginan besar untuk memenuhi kepuasan hidup, sering menjadi pemicu manusia untuk menguasai alam yang cenderung menimbulkan kerusakan akibat sikap mementingkan kebutuhan sendiri tanpa memperhatikan kelangsungan hidup. Sikap dominasi keinginan menguasai alam untuk mencapai kepuasan mendorong munculnya kegiatan eksploitasi kekayaan lingkungan.
Antara manusia dengan lingkungan hidupnya terdapat hubungan yang dinamis. Perubahan dalam lingkungan hidup akan menyebabkan perubahan dalam kelakuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. Perubahan dalam kelakuan manusia ini selanjutnya akan menyebabkan pula perubahan dalam lingkungan hidup.
Dengan adanya hubungan dinamis-sirkuler antara manusia dan lingkungan hidupnya, dapat dikatakan hanya dalam lingkungan hidup yang baik, manusia dapat berkembang secara maksimal, dan hanya dengan manusia yang baik lingkungan hidup dapat berkembang ke arah yang optimal.
Lingkungan hidup yang berkualitas memiliki konsep yang sangat erat hubungannya dengan konsep kualitas hidup. Suatu lingkungan hidup yang dapat mendukung kualitas hidup yang baik, dikatakan mempunyai kualitas yang baik pula pada lingkungannya.Â
Konsep kualitas hidup adalah derajat terpenuhinya kebutuhan dasar manusia. Makin baik kebutuhan dasar itu dapat dipenuhi oleh lingkungan hidup, makin tinggi pula kualitas lingkungan hidup itu.
Selain itu, sumber daya alam juga berpengaruh terhadap terbentuknya kualitas lingkungan hidup. Beberapa jenis sumberdaya alam mempunyai peranan yang sangat vital dalam menentukan kualitas lingkungan hidup. Sumber daya alam itu adalah sumber daya alam hayati, hewan, tumbuhan, tanah, air, udara dan energi.
Hutan dan segala ekosistem yang berada di dalamnya merupakan bagian dari komponen penentu kestabilan alam. Keaneka-ragaman hayati menjadi kekayaan luar biasa yang sanggup memberikan inspirasi bagi pecinta alam, tentunya bukan sebagai sarana hiburan, tetapi demi memahami makna kekuasaan agung sang pencipta.
Pepohonan di hutan menjadi tumpuan sekaligus penahan resapan air dalam tanah, sehingga air tidak mudah terlepas dan meluncur menjadi bencana banjir yang menyengsarakan manusia. Hewan-hewan melengkapi kekayaan hutan menjadi bermakna lebih. Suasana ini seolah mengatakan kepada manusia bahwa di dunia ini bukan hanya manusia saja yang menjadi mahkluk Allah tetapi masih ada hewan dan tumbuhan yang senantiasa hidup dan tumbuh serasi dengan sunnahtullah yang telah digariskan.
Agama dan lingkungan hidup dianggap dua hal yang terpisah dan tidak berhubungan satu sama lain. Pemahaman tersebut berkembang selama ini, telah menjadikan agama cenderung tidak memberikan kontribusi yang berarti terhadap kesadaran ummat dalam menjaga lingkungan.
Padahal dalam konsep Islam, lingkungan hidup diperkenalkan oleh Al-Qur'an dengan beragam macam. Di antaranya adalah al-bi'ah (menempati wilayah, ruang kehidupan dan lingkungan) yaitu lingkungan sebagai ruang kehidupan khususnya bagi spesies manusia.