Mohon tunggu...
Aldi RaihanKausar
Aldi RaihanKausar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Nasional 2019

Berita informatif dan inovatif

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak PPKM Darurat Dirasakan oleh Pedagang Kelapa Santan di Pasar Jaya Tradisional Jembatan Merah

23 Juli 2021   21:46 Diperbarui: 23 Juli 2021   22:20 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat adalah kebijakan yang dibuat pemerintah Indonesia untuk menekan angka Positif Covid 19. Melihat angka positif Covid 19 mulai meningkat maka kebijakan PPKM dianggap paling tepat untuk mencegah lebih parahnya pandemi ini.

Kegiatan masyarakat yang dibatasi pada PKKM seperti pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan kegiatan pada sektor non essensial diberlakukan 100% (seratus persen) Work From Home (WFH), pelaksanaan kegiatan makan/minum ditempat umum (warung makan, rumah makan, kafe, kedai kopi, pujasera, akau, warung tenda, food truck, pedagang kaki lima, lapak jajanan) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall hanya menerima beli bungkus atau dibawa pulang (delivery/take away) dan tidak menerima makan ditempat (dine-in). Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan ditutup sementara kecuali akses untuk restoran, supermarket, dan pasar swalayan dapat diperbolehkan dengan memperhatikan ketentuan awal.

Pasar tradisional Jembatan Merah yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari yang meski tetap di izinkan untuk beroperasi juga terdampak dengan PPKM ini karena mobilitas para pembeli yang sangat terbatas dan juga ketakutan masyarakat untuk keluar rumah dan nantinya jika ke pasar akan menyebabkan kerumunan atau akan terjebak dalam keramaian yang menyebabkan penurunan dratis pada pemasukan para pedagang.

"Parah sekali dampak PPKM ini dagangan santan saya hanya laku 4-5 bungkus saja dan sisanya terbuang karena tidak mungkin untuk dijual besok lagi, semuanya sudah basi dan tidak dapat dibeli lagi. Pendapatan sangat menurun dratis bahkan lebih dari lima puluh persen" Kata seorang pedagang santan di pasar tradisional jembatan merah.

Mereka mencoba mensiasati agar dapat mengurangi sedikit kerugian terhadap dagangan dengan mengurangi stok ketersediaan atau membuka jasa layanan antar ke rumah pembeli langganan dan dikenakan ongkos kirim. Pedagang juga ada yang beralih dengan sistem online dan promosi digital.

Para pedagang harus menerima keadaan dan mencoba bertahan meskipun juga diri sendiri dan keluarga terancam dengan pandemi ini,antara tersiksa dengan penyebaran virus dan mencoba bertahan dengan dampak pandemi ini terhadap pemasukan kehidupan. Dengan tetap berusaha untuk mencari penghasilan bertahan diluar rumah dengan protokol kesehatan yang juga sangat tinggi seperti menggunakan double masker, mencuci tangan dan menolak pembeli yang tidak mematuhi protokol kesahatan.

Para pedagang sangat mendukung dengan keputusan pemerintah dengan pemberlakuan PPKM karena juga memang kesehatan dan keselamatan kehidupan masyarakat adalah utama meski sangat berat sekali untuk menerima segala dampaknya tetapi tampaknya PPKM ini berpengaruh menurunkan angka penyebaran virus covid-19. Mereka tetap berharap adanya pembaharuan yang dapat membantu meningkatkan kestabilan pemasukan mereka dari pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun