Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Riset, Bahasa dan Budaya (RBB) Politeknik Negeri Banyuwangi berhasil menciptakan taman laut dengan teknologi ramah lingkungan di Objek Wisata Bangsring Underwater, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.
Ide ini berawal dari diadakannya Program Hibah Bina Desa 2019 yang merupakan program tahunan Belmawa Kemenristekdikti. Dengan mengusung tema 'Pengembangan Sea Garden (Segar) dengan Teknologi Puzzle Tetrapod Berbasis Konservasi Ekowisata Pesisir' Tim UKM RBB ini menyasar pesisir Pantai Bangsring.
Alasan lainnya yakni karena keresahan para mahasiswa melihat banyaknya terumbu karang yang rusak disebabkan ulah manusia maupun faktor alam, maka tercetuslah ide pembuatan taman laut dengan menggunakan teknologi Puzzle Tetrapod.
Puzzle Tetrapod sendiri merupakan inovasi terumbu karang buatan yang terbuat dari abu ampas tebu berbentuk limas segitiga berkaki empat dengan dimensi 30 x 30 cm. Bahan campurannya menggunakan perbandingan 2 semen : 6 pasir : 1 kerikil : dan 0,5 abu ampas tebu.
Tim UKM RBB ini juga berhasil mengajak para anggota Kelompok Nelayan Samudra Bakti yang juga pengelola objek wisata Bangsring Underwater untuk sama -- sama menyukseskan program ini.
"Berdasarkan survey yang telah kita lakukan, melihat besarnya peluang pengembangan wisata bawah daut di Pantai Bangsring serta melihat kerusakan yang terjadi, kita beinisiatif untuk membuat sebuah inovasi pembuatan taman laut ramah lingkungan dengan tetap mengikutsertakan masyarakat sekitar untuk bersama -- sama melakukan upaya konservasi." Ujar Hafid, mahasiswa D3 Teknik Sipil yang juga merupakan Ketua Tim Program ini.
 "Bahan dasar abu ampas tebu didapat dari sisa produksi PT Industri Gula Glenmore (PT IGG)." Lanjutnya
Abu ampas tebu sengaja dipilih karena selain ramah lingkungan juga menurut penelitian, abu ampas tebu dapat merangsang pertumbuhan terumbu karang.
Menurut Zulis Erwanto, ST., M.T, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat sekaligus Dosen Pembimbing Tim ini "Ketepatan dalam komposisi produk Puzzle Tetrapod ini dapat menjadi kunci keberhasilan pengembangbiakan terumbu karang di pantai Bangsring," katanya.
Tak hanya membuat inovasi berupa Puzzle Tetrapod sebanyak 200 buah, Tim ini juga membuat 8 terumbu karang buatan berbentuk mahkota bunga dengan bahan terbuat dari kombinasi pipa PVC dan tempurung kelapa dengan mahkota berdiameter 50 cm sebanyak 6 buah dan mahkota berdiameter 100 cm sebanyak 2 buah. Terumbu karang buatan ini merupakan sumbangsih dari mitra yakni dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan dan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.
Dan demi keberlanjutan proses konservasi, Dosen dan mahasiswa Poliwangi, juga memberi pelatihan kepada kelompok nelayan tentang cara pembuatan Sea Garden teknologi Puzzle Tetrapod. Termasuk dengan menyerahkan alat cetakan. Diharapkan dengan adanya program ini pengetahuan masyarakat sekitar mengenai konservasi ekowisata dapat meningkat serta program ini dapat berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H