Benar, mesin bensin konvensional juga pasti mengalami hal serupa, tapi dengan durasi yang jauh lebih lama. Mobil berbahan bakar fosil jika mogok di tengah jalan sang pemilik tinggal datang ke bengkel terdekat (yang pasti ada di mana saja). Bagaimana dengan EV? Harus dibawa ke diler pastinya.
Baterai juga sering disebut sebagai pemicu kebakaran. Masih ingatkan Anda tentang gawai Samsung yang sempat dilarang dibawa masuk ke kabin pesawat karena rentan meledak?
Lain lagi seorang pria di Florida selatan yang bernama Omar Awan tewas terbakar hingga jasadnya tidak dapat dikenali lagi setelah Tesla Model S-nya menabrak pohon dan baterai kendaraan tersebut terbakar mengeluarkan asap tebal beracun. Untuk menambah kengerian, dalam keadaan hidup dan mati, ia tidak dapat keluar dari mobilnya karena desain futuristis gagang pintu mobil tersebut mengalami kegagalan
Berikutnya, motor penggerak. Alat ini terbilang canggih karena tidak memiliki perpindahan gigi seperti transmisi manual atau otomatis di kendaraan biasa. Untuk saat ini dapat dipastikan alat tersebut masih sangat mahal. Dan biaya servisnya pun tidak murah.
Transportasi umum
Kendaraan listrik bukanlah barang baru. Perusahaan Detroit Electric asal Amerika Serikat, telah lebih dahulu menjual 13.000 EV sejak 1907 hingga 1939. Namun, karena perkembangan mesin bensin semakin membaik dan murah, akhirnya penjualan mobil listrik kalah telak.
Saat ini industri otomotif dunia berada dalam masa peralihan, dari penggunaan mesin bensin menuju elektrik. Selain harga mobil listrik masih terbilang mahal, masa pakai dan harga jual kembalinya pun sangat rendah. Teknologi pendukungnya masih terus dikembangkan, meski penjualan EV secara global baru berkisar di angka 2%.
Hemat saya, untuk saat ini lebih bijaksana jika kita tetap menggunakan low cost green car (LCGC) atau mobil hibrida yang irit bahan bakar. Mobil hibrida adalah kendaraan yang disematkan dua mesin penggerak, elektrik dan mesin bensin konvensional yang saling mendukung satu sama lain.
Lebih bijaksana lagi jika kita menggunakan transportasi umum. Terlebih, saat ini pembangunan sarana dan prasarana transportasi massal ini tengah digalakkan.
Sekali lagi, tulisan ini bukan bermaksud untuk memprovokasi atau menyudutkan pihak-pihak tertentu. Melainkan untuk memberikan fakta yang dihadapi jika Anda memutuskan untuk membeli atau memiliki EV sebagai kendaraan sehari-hari. (Aldion Wirasenjaya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H