Dia juga berlaga seperti seorang pria jagoan yang digambarkan sering membully secara verbal kepada Peter yang memiliki karakter flamboyan, lembut dan halus dengan caci maki dan hinaan yang mengarah kepada kejantanan Peter yang tidak sesuai dengan standar maskulinitas Phil.
Selanjutnya, Phil sebagai pria maskulin selalu memberi tekanan dan intimidasi kepada ibu Peter yaitu Rose Gordon dengan menganggunya saat beraktivitas dirumahnya. Phil juga selalu mengajak anaknya Rose yaitu peter untuk berlatih berkuda dan berburu hewan yang dimana tujuannya agar menjadi pria maskulin.
Phil bertindak sebagai pria yang jantan dan mengikuti standar maskulinitas pada setting filmnya yang dimana relevan juga dengan kondisi pada saat ini di berbagai wilayah tertentu. Phil mengkomunikasikan tindakan (act) yang berdasarkan stimulus atau rangsangan atas lingkungan dan realitas yang terjadi. Seluruh simbol-simbol yang diberikan Phil kepada Rose dan Peter memuat motif, tindakan dan pengaruh.
Phil menggunakan motif kejantanan sebagai dasar untuk membully Peter. Motif ini mendorongnya untuk mengungkapkan kesadaran dirinya melalui berbagai tindakan konkret baik secara verbal maupun non-verbal.
Secara verbal, ia mengekspresikan sikap merendahkan dengan menggunakan hinaan dan cacian yang ditujukan kepada Peter. Melalui kata-kata yang menyakitkan, Phil berusaha untuk mengusik harga diri dan martabat Peter yang pada akhirnya merusak mentalnya.
Di samping itu, Phil juga memanfaatkan tindakan non-verbal, seperti siulan yang merendahkan, untuk memperkuat intimidasi tersebut. Gestur dan ekspresi wajah yang merendahkan turut menjadi bagian dari sumber perilaku negatif yang diterapkan oleh Phil. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk menegaskan dominasi dan superioritas dirinya, sekaligus menciptakan ketidaknyamanan bagi Peter.
Dengan demikian, perilaku bullying yang dilakukan oleh Phil bukan hanya sekadar kata-kata kasar, tetapi juga mencakup ekspresi non-verbal yang merendahkan. Motif kejantanan atau pria yang menjadi pemicu perilaku ini menunjukkan bahwa Phil menggunakan stereotip gender untuk menjalankan aksinya, yang pada akhirnya dapat merugikan dan merendahkan seseorang secara tidak adil.
Representasi maskulinitas yang diperankan Phil juga digambarkan dalam film seperti memanggil "fat" gendut kepada adiknya George, kekerasan terhadap hewan ternak, enggan untuk mandi karena dianggap tidak maskulin, dan bermandi lumpur di danau sebagai bukti pria jantan.
The Power of the Dog pada akhirnya menceritakan sebuah kisah tentang maskulinitas beracun, seksualitas, dan dampaknya dapat menyebabkan kehancuran pada Phil itu sendiri akibat tingkahnya yang seperti demikian.
Referensi
www.imdb.com/ThePowerOfTheDog