Pasien bernama Jun-gi ternyata masalahnya cukup rumit dan menyedihkan. Awalnya, dia dan istrinya menikmati kehidupan yang bahagia, melahirkan anak pertama mereka. Namun, bayi itu meninggal seketika tanpa sebab yang jelas. Membuat istrinya depresi dan tidak bahagia.
Lebih buruk lagi, istri Jun-gi menyusul kematian anak pertamanya. Dia bunuh diri! Tentunya sangat merobek hati Jun-gi. Pada awal mereka memiliki segalanya, tetapi kematian anak mereka merenggut segalanya. Hal tersebut membuat Jun-gi terpukul berat dan menyebabkan dirinya memiliki PTSD.
Dr. Im memutuskan untuk membiarkan Yeo-hwan memimpin presentasi tentang PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Mereka akan menggunakan studi kasus Jun-gi untuk presentasi ini. Sebelum pergi, Yeo-hwan mendapatkan beberapa makanan untuk semua perawat, kenangan dari awal musim dengan taruhan. Deul-re menyebut bahwa dia senang dengan kebaikannya.
Kematian Seo-wan sulit diterima, dan Yeo-hwan memberikan pidato yang sangat menyentuh selama presentasinya tentang kematian dan dampaknya bagi orang terkedat. Â Hal ini juga benar-benar dirasakan ketika datang ke Jin-gu ke rumah sakit, yang sebenarnya adalah satu-satunya yang "ditinggalkan" dalam keluarganya.
Hari esoknya, Nyonya Song menunggu di luar rumah sakit bersama Pak Kim (ayah Seo-wan). Setelah beberapa waktu, dia mengakui bahwa Seo-wan pasti membawa beberapa kenangan baik dengannya dan berterima kasih kepada Song dan perawat lain atas segala yang dia lakukan untuk mencoba membantu anaknya di rumah sakit.
Sebelum pergi, Song menyarankan agar dia bergabung dengan kelompok terapi untuk korban bunuh diri, di mana mereka bertemu sekali seminggu.
Selama sesi terapi kelompok di ruang perawatan, Jun-gi membuka diri bersama korban lain, menyalahkan dirinya sendiri. Dia tidak bisa membawa dirinya untuk melihat jasad mendiang istrinya di pemakaman.
Dr. Im berdiri dan menyarankan Jun-gi melakukan upacara perpisahan ulang di sini, sehingga dia bisa mengucapkan sepatah kata perpisahan dan berdoa pada istrinya yang sudah meninggal. Kegiatan terapi korban bunuh diri ini adalah kegiatan yang benar-benar indah dan menyentuh, dan dia berjanji akan ada untuknya di kehidupan selanjutnya.
Sementara itu, penonton dibuat terkejut karena Da-eun sepertinya mengalami amnesia disosiatif. Dia tidak ingat tentang kematian Seo-wan dan dia mengatakan kepada ayah Seo-wan, "tidak mungkin" Seo-wan hanya baru keluar dari rumah sakit.
Episode 7 "The Left Behind"
Enggak kerasa ya sob, review serial Netflix Daily Dose Of My Sunshine kali ini udah sampai di episode 7. Namun, plot utama yang ditawarkan pada episode kali ini tidak jauh berbeda denagn episode-episode sebelumnya, yaitu tentang penyakit psikologis yang dialami beberapa pasien yang masuk bangsal psikiatri.