Seo-wan akhirnya bertemu dengan beberapa temannya kembali di masa sekarang, dan dia berbicara dengan mereka tentang ujian. Ia membicarakan bagaimana kesuksesan selalu tampak begitu dekat tetapi seakan tidak bisa dicapai.
Merasa kecewa, dia akhirnya mundur dan dalam adegan berikutnya, ia kembali ke ruang perawatan, berpura-pura menjadi seorang penyihir sekali lagi. Hanya saja, kali ini ia memanggil Da-eun dengan namanya dan bukan sebagai “sang perantara”, membuat Da-eun yakin bahwa ia hanya berpura-pura kali ini.
Da-eun merasa kecewa, tetapi malam itu Yu-chan datang mencoba membantunya bersenang-senang. Dia beranggapan bahwa ini adalah malam yang cocok untuk minum soju, dan ia mulai menyalakan kembang api di atap dan membuat Da-eun senang. Yu-chan ingin merencanakan pertemuan di pekan berikutnya, tetapi Da-eun mengabaikannya dan menolak.
Seo-wan akhirnya dibebaskan, meskipun Da-eun khawatir akan ketenangannya. Dia terlalu banyak berpikir, tetapi Soo-yeon mencoba memberinya kata-kata penyemangat, menyarankan agar dia pergi dan berlibur di suatu tempat dan berhenti memikirkan tentang pekerjaannya.
Ternyata itu adalah cerita yang seru buat Yu-chan, dimana akhirnya mereka bisa memutuskan untuk berlibur bersama. Namun, motor Yu-chan tiba-tiba mogok. Untungnya, Go-yun siap membantu dengan memberi mereka tumpangan. Dia ajak mereka makan di kuil yang indah, dan Da-eun bilang kalau Go-yun boleh banget ikut.
Setelah makan, mereka bersenang-senagn dengan melempar batu ke air. Meskipun Yu-chan jago, Go-yun agak kerepotan. Da-eun tanpa sengaja melempar ponselnya ke air. Akhirnya Yu-chan dan Go-yun panik dan berusaha mati-matian buat ngambilnya.
Untungnya Yu-chan bisa menemukan ponsel Da-eun. Tapi, Yu-chan langsung lari dan mencari toilet untuk mengeringkan badan dan mengambilkan air hangat bagi Da-eun. Tapi, begitu dia sadar kalau hari itu udah gagal total, Yu-chan sadar kalau dia tidak bisa mengajak Da-eun kencan kecuali semuanya sempurna, termasuk waktunya.
Ketika mereka berdua berada dalam situasi yang lebih tenang, Go-yun dan Da-eun memulai percakapan. Da-eun mengungkapkan keprihatinannya terhadap Seo-wan dan keraguannya apakah keputusannya sudah tepat.
Go-yun memberikan saran agar Da-eun mempercayai dirinya sendiri dan mengatakan bahwa menurut pandangannya, Da-eun merupakan seorang perawat yang luar biasa. Tentu, pendapat ini datang dari seorang dokter yang berkompeten. Dari kejauhan, Yu-chan menyaksikan segalanya dan merasa minder untuk mengajak Da-eun berkencan. Go-yun menunjukkan keberanian yang lebih besar dibanding Yu-chan.
Seo-wan menemui Da-eun untuk menyampaikan terima kasih atas semua bantuannya. Ia berencana untuk pindah ke rumah sakit yang lebih dekat agar dapat fokus pada pembelajarannya. Ketika ia berpamitan, Da-eun segera kembali fokus pada pekerjaannya dan terlihat baik-baik saja.
Di sisi lain, Deul-re terus berjuang dengan situasinya yang sulit. Keuangan yang semakin menipis, namun Yeo-hwan tetap membantunya dari jauh. Bahkan, Yeo-hwan menyatakan bahwa keadaan Deul-re lebih penting daripada hubungan mereka, Hwan memberi sandwich untuknya, dan Deul Re pun tersenyum.