Mohon tunggu...
Aldino Seprian
Aldino Seprian Mohon Tunggu... -

be your self

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gemericik Air Mata-ku

29 April 2012   12:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:58 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gemericik Air Mata-ku


Saat kau tak disini
Tanpa hadir-mu disisi
Kurasakan luka di hati
Semilir resah menergapi


Jam dinding bergerak lamban
Mengayuh seakan penuh beban
Pembaringan sepi kian melekat
Mencoba merubah aroma bunga


Rembulan terlihat sedih
Seakan bumi berhenti berputar
Bintang enggan tersenyum
Seperti merasakan keluh kesah


Gemericik air mata pun
Mengalir tiada henti
Merasuk dalam benak dihati
Dan tak mau pergi


Cinta tak pernah berhenti mencari
Meskipun kau telah menemukan sejati
Di dunia tiadalah yang sempurna
Karena itulah maksud lahirnya sang Cinta


Siapa jua mampu berkata
Dan siapa jua mampu bercinta
Namun perlakuannya tak mampu gambarkan cinta
Karena cinta misteri besar di luar kepala manusia


Tema : Manusia dan Cinta kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun