Mohon tunggu...
Aldino GhoziHeriyanto
Aldino GhoziHeriyanto Mohon Tunggu... Programmer - Hidup Adalah Anugrah

Mahasiswa Di Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Wastafel Touchless dari PMM-95 Universitas Muhammadiyah Malang

1 April 2021   20:53 Diperbarui: 1 April 2021   21:02 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi program kerja dari pmm -- umm membuat wastafel cuci tangan otomatis

Untuk menunjang pencegahan penularan virus covid 19

Inovasi program kerja dari PENGAPDIAN MASYARAKAT OLEH MAHASISWA -Kelompok 95 Univesitas Muhammadiyah Malang  membuat wastafel cuci tangan otomatis Untuk menunjang pencegahan penularan virus covid 19 di desa tulusbesar -kecamatan tumpang- Kabupaten malang.

Kasus COVID-19 (penyakit coronavirus) di Indonesia terus meningkat dari hari ke hari. Hal yang sama terjadi di Kabupaten Malang. Akibat pandemi saat ini, aktivitas masyarakat pun terganggu. Apalagi di fasilitas yang ada di Desa Dacheng, jalan yang tumpang tindih, dan Kabupaten Malang. Modernisasi fasilitas pedesaan berorientasi ke masa depan, yang tentunya sangat diperlukan untuk perkembangan zaman, dan sejalan dengan penggunaan teknologi yang lebih banyak pada saat pandemi dibandingkan sebelum pandemi.

Hal ini lah yang menjadi keresahan mahasiwa universitas muhammadiyah malang untuk melakukan kegiatan pmm (pengabdian masyarakat oleh mahasiswa) kelompok 95 yang beranggotakan Aldino Ghozi Heriyanto , Muhammad Nuril Huda, Robbi Adam Aditya,A Wildani Nuruzaman, Dwi Widanto melakuakn kegitan pengbdian masyarakat di desa Tulus besar degan membawa misi memodernisasi fasilitas di faktor kebersihan.

Kamis (2/3) lalu, Kelompok 95 Pmm Univesitas Muhammadiyah Malang  mendatangi balai desa dengan penuh kesungguhan hati untuk berkoordinasi dan mendapatkan izin penyelenggaraan kegiatan PMM, serta mengajukan pertanyaan seputar cuci tangan di desa. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tempat cuci tangan masih menggunakan system manual, kelompok kami PMM 95 berinisiatif mendirikan tempat cuci tangan otomatis dan menyerahkannya kepada aparat desa.

Setelah proses Tanya jawab, tim PMM UMM 95 mulai membahas dan mendesain wastafel cuci tangan dan merujuk pada hasil Tanya jawab yang sudah dilakukan, proses mendesain berlangsung cukup singkat yaitu satu hari, selanjutnya melakukan pengumpulan,pembelian alat dan bahan yang berlangsung selama tiga hari.Pada tahap selanjutnya PMM UMM 95 melakukan proses perakitan wastafel cuci tangan otomatis yang berlangsung selama empat hari. Setelah proses perakitan ,evaluasi dilaksanakan oleh perangkat desa, sirat yudin (sekertaris desa tulus besar).

Hari kamis (25/3) tim datang ke desa tulusbesar unutk memasang alat ,sosialisasi kepada perangkat desa dan ibu-ibu PKK terhadap pembuatan wastafel cuci tangan otomatis yang telah dibuat. Aldino selaku koordinatir PMM UMM 95 mengatakan "alat cuci tangan otomatis ini sangat membantu untuk mengurangi penyebaran covid-19 dan pembuatan alat ini cukup mudah dan terjangkau untuk kebutuhan rumah tangga dan tempat umum.Harapan nya alat dan sosialisasi ini dapat berguna bagi masyarakat khususnya masyarakat yang berada di desa tulusbesar." Ujarnya. "kami akan support terus pengadaan alat ini sebagai bentuk kepedulian terhadap penyebaran covid-19 yang berada di desa tulus besar". Lanjutnya.

Dokpri
Dokpri
Wastafel otomatis ini menuai banyak pujian dan terimakasih dari kepala desa serta jajaranya dan para ibu-ibu pkk, sirat yudin salah satunya , beliau mengatakan, "Terima kasih banyak mahasiswa-mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang dalam pengabdiannya di desa tulus besar, terima kasih wastafel yang diberikan ini, alatnya bagus, semoga akan dimanfaatkan dengan baik oleh kami dan juga kami meminta untuk dibuat kan lagi jika kami membutuhkan " begitu ujarnya.

Dengan adanya alat dan sosialisai ini, sangat memungkinkan seluruh warga dapat mengurangi penyebaran covid-19 dan membuat wastafel secara mandiri. Wastafel ini sangat terjangkau jika dibandingkan dengan wastafel otomatis yang berada di toko-toko. Adanya wastafel ini juga tidak menutup kemugkinan membuka peluang usaha bagi warga di desa tersebut untuk membaut wastafel dan menjual wastafel sebagai lading usaha yang baru.

Adapun alat otomatis lain yang akan dikembangkan oleh tim PMM UMM 95 dalam waktu kedepan sebagai bentuk dukungan dalam terhadap kesehatan desa tulusbesar. Sekaligus mewujudkan  desa tulus besar yang bersih dan sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun