Kondisi dizaman sekarang ini beberapa perkembangan sosial kultural dan teknologi telah memengaruhi bagaimana cara saksi memberikan keterangan digunakan dalam proses peradilan menjadi akurasi saksi. Dalam pengadilan agama, peran saksi sangat penting karena saksi sebagai kunci dalam persidangan dengan memberikan penjelasan atau keterangan yang membantu hakim memahami dan memutus perkara yang merupakan faktor penting dalam penyelesaian sengketa. Tanpa saksi, bukti tidak dapat ditemukan atau proses persidangan bisa terhambat. Dalam hal ini, menurut Abdul Rahman Umar menjelaskan bahwa saksi adalah orang yang bertanggung jawab, sebab saksi telah menyaksikan sesuatu (peristiwa) yang belum disaksikan orang lain dengan menyangkut keterangan seseorang di pengadilan. Saksi dalam perkara perdata dapat mencakup berbagai jenis orang tergantung dengan kasusnya seperti saksi ahli, saksi kunci, saksi perusahaan dan lainnya. Selain itu, saksi terkait dengan perkara di pengadilan agama dalam berbagai kasus seperti Perceraian, Nafkah, Waris, Perwalian, Akta nikah, Tindak Pidana Syariah,Adat dan Akidah,Pembatalan Nikah.
Saksi ini berperan aktif dalam mendukung atau menjatuhkan argumen dalam persidangan yang menjadi kekuatan hukum dengan menentukan hasil dari keputusan hakim dalam perkara tersebut. Dengan keterlibatan peran saksi sebagai alat bukti pendukung dalam persidangan ini maka perlu pemeriksaan saksi dengan beberapa langkah dan prosedur memastikan keterangan yang diberikan akurat, relevan, dan dapat dipercaya. Dalam pemeriksaan saksi ada tahapan dari pemanggilan saksi, kehadiran saksi, penyampaian identitas diri,penyampaian sumpah, pembuktian dalam persidangan baik dari hakim dan pengacara, penutupan pemeriksaan, catatan dan dokumentasi, dan kesimpulan.
Setelah itu maka beberapa peran penting saksi dalam pengadilan agama dalam mencakup tersebut yaitu :
Saksi memberikan keterangan mengenai fakta-fakta yang mereka ketahui terkait dengan perkara yang sedang diperiksa. Hal ini dapat melibatkan informasi tentang kejadian, keadaan, atau pernyataan yang relevan dengan kasus.
Kesaksian saksi sering kali digunakan untuk membuktikan atau membantah klaim yang dibuat oleh para pihak dalam kasus tersebut. Saksi membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang jelas tentang apa yang terjadi dan membantu bukti lainnya.
Saksi diharapkan untuk memberikan keterangan yang sesuai kebenaran, objektivitas dan juga tidak memihak dan informasi harus berdasarkan pengetahuan dan pengalaman pribadi saksi, dan bukan berdasarkan pendapat atau spekulasi.
Saksi membantu mengonfirmasi atau menolak fakta-fakta yang disajikan dalam kasus. Mereka dapat memberikan verifikasi fakta tambahan yang mungkin tidak tersedia dalam dokumen atau bukti lainnya.
Dalam pengadilan agama, saksi mungkin juga diperlukan informasi tentang aspek-aspek tertentu dari hukum agama atau praktik keagamaan yang berlaku dengan kasus.
Keterangan saksi memberikan konteks tambahan untuk membantu hakim memahami konteks dan keadaan dari kasus yang sedang diperiksa.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!