Mohon tunggu...
Aldin Falah
Aldin Falah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lawan rasa malas,Bangun motivasi, Bagikan inspirasi

Mahasiswa aktif UPN Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hubungan Agama dan Negara Pasca Sekularisme di Indonesia

22 Maret 2022   15:42 Diperbarui: 17 Agustus 2022   18:02 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang beragam mulai dari agama,suku,ras,bahasa dan lain sebagainya. Kemudian peran agama dan negara cukup dinamis dan relevan dengan apa yang terjadi di indonesia.isu terkait agama mulai berubah, kemajuan tersebut mendatangkan isu persoalan baru. Kemudian pertanyaan ke arah mana hubungan negara dan agama di indonesia dalam arus pasca sekularisme di indonesia ?

Sebelumnya. Agama menurut Durkheim adalah sistem kepercayaan dan amalan yang hubunganya dengan yang suci yang mempersatukan oleh suatu moral di masyarakat digunakan para penganutnya. Sekularisasi merupakan keadaan otonomitas dunia yang terpisah dari pengaruh agama atau Paham  yang berpegang bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama (Arif, 2008). Sekularisme ini mengandung paham  duniawi dan mendoskonsekrasikan nilai-nilai.

saat ini yang saya lihat bahwa manusia tidak lagi berpikir sempit terkait agama dan ajarannya sebagai pegangan kehidupan. Sekularisasi membuat jelas pandangan terkait agama dan negara. Agama berperan dalam iman dan moral,  sedangkan dalam sekularisme manusia hidup sesuai aturan yang berlaku misalnya dalam politik. Manusia modern berpikir bahwa dunia dan agama perlu dipisahkan dengan semakin maju dan berkembangnya peradaban. Saat ini agama dan sekularisme menurut Turner bahwa agama tetap menjadi bagian vital hingga pengaruhnya dalam kehidupan. Agama tidak tergeser oleh zaman atau tidak digantikan oleh sekularisme. 

Dalam konteks globalisasi agama pun memainkan peran penting. Proses westernisasi dan globalisasi yang dilakukan pemerintah sukses pula dengan agama. Dalam konteks indonesia yang berpegang teguh dalam sistem demokrasi pancasila yang menjadi khas negara kita. Hal tersebut yang saya lihat bahwa indonesia bisa tetap menerapkan atau berjalan beriringan antara agama dan negara yang saling mempengaruhi satu sama lain. Kemudian bukan sibuk mencari dasar ideologi yang tepat melainkan berbenah atau melawan musuh bangsa ini yang sering terjadi yaitu korupsi.

Dengan semakin berkembangnya pengetahuan, agama dilihat sebagai khayalan,candu, bagi mereka yang mengalami kesulitan. Sekularisme muncul karena kekecewaan terhadap kehadiran dan peran agama dalam kehidupan negara. Kaum fundamentalis menganggap bahwa ajaran agama tidak bersentuhan dengan hal-hal duniawi. Hal tersebut bahwa iman tidak bisa dipercayakan pada nalar manusia  melainkan pada pernyataan diri. Nicholas Wolterstorff melihat bahwa agama dan negara berada dalam ruang dan waktu yang sama. Keduanya sama tapi tidak untuk dipertentangkan.

Indonesia sendiri mungkin memegang konsep prismatic society yaitu masyarakat masih memegang unsur tradisional dan unsur modern menuju ke arah modern. Pancasila menjadi hal yang sama pada konsep prismatic society yaitu negara tetap eksis dengan terus berkembang dan tetap mempertahankan identitas agama para warganya.

Klemm meyakini bahwa penganut agama yang benar akan mencapai integritas spiritual, dengan hasil akhirnya bahwa semuanya hidup secara bertanggung jawab dan berkomitmen penuh. Peran agama adalah berusaha membantu penganutnya untuk mencapai hal tersebut.

Dalam penjelasan diatas kita bisa tau dan menjawab apa yang di pertanyakan sebelumnya. Hubungan negara dan agama saling mempengaruhi satu sama lain. Agama tidak akan terlepas dalam kehidupan walaupun muncul sekularisme. Peran agama tidak hilang begitu saja akibat sekularisme melainkan tetap memiliki peran sentral dalam kehidupan. Konteks indonesia hubungan tersebut berpacu pada sistem demokrasi pancasila kita. hal tersebut bisa kita lihat bahwa pancasila membaur  untuk tetap terus berkembang ke arah modern akan tetapi tidak lupa tetap menjaga identitas agamanya. dengan artian bahwa indonesia pasca sekularisme agama tetap menjadi pegangan dan tetap berjalan beriringan dengan negara.

Tulisan di atas masih memilik banyak kekurangan, akan tetapi saya mencoba mengembangkan sedikit persepektif saya terhadap referensi yang ada pada tulisan ini.

Referensi :

Meran, M. (2019). Agama dan Sekularisme Di Indonesia : Hybriditas dan Komoditas Agama. Jurnal Masalah Pastoral, 7(1), 11. Retrieved from https://ojs.stkyakobus.ac.id/index.php/JUMPA/article/view/70

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun