Mohon tunggu...
Inovasi

Mahasiswa Universitas Diponegoro Temukan Sabuk Navigasi untuk Membantu Tunanetra

16 Juni 2015   17:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:43 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badan kesehatan dunia, WHO, merillis data bahwa setidaknya ada 40 – 45 juta orang penderita kebutaan (cacat netra)/ gangguan penglihatan. Sedangkan, menurut data resmi Badan Pusat Statistik Pusat (BPS Pusat), pada tahun 1998 jumlah tuna netra mencapai 1.884.557 jiwa atau 0,90% dari jumlah penduduk Indonesia (data BPS Pusat 1998 jumlah penduduk Indonesia 209.395.222 jiwa). Sehingga dengan data ini ditunjukkan bahwa jumlah penderita kebutaan di dunia sudah sangat banyak, termasuk di Indonesia.

Saat ini sudah terdapat alat bantu konvensional untuk tunanetra, berupa tongkat tunanetra, namun alat tersebut masih memiliki beberapa kekurangan, seperti, adanya batas jangkauan yang kecil, tidak dapat membaca lingkungan sekitar pengguna, dan tidak ada petunjuk arahan bagi tunanetra untuk memberikan arahan langkah selanjutnya. Sehingga pengguna tidak dapat mempersiapkan langkah selanjutnya, dan hanya dapat menerka atau mencoba tiap langkah, sampai menemukan jalan yang dapat dilalui.

Dengan adanya permasalahan tersebut, mahasiswa Universitas Diponegoro menciptakan NaviBelt: sabuk navigasi bagi tunanetra, sebagai solusi modern bagi tunanetra untuk mempermudah mereka melakukan aktivitasnya. Sehingga kemajuan teknologi tidak hanya dinikmati oleh mereka yang normal saja, namun mereka yang memiliki keterbatasan juga memiliki kesempatan yang sama. 

 

Perancangan alat ini dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Diponegoro dari beberapa jurusan yaitu Aldi Nur Fadilah dari jurusan Teknik Elektro, bersama dengan teman satu timnya yaitu Kennaldo Silvano Putra dari jurusan Teknik Elektro, Winasis Ardoyoseto Rahman dari jurusan Informatika/ Ilmu Komputer, dan Khoirul Ramadhan dari jurusan Teknik Perkapalan. Perancangan alat ini dilakukan dibawah bimbingan dosen Elektro Universitas Diponegoro yaitu Sumardi, ST. MT.

 

Tim ini adalah tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) di bidang Karsa Cipta yang lolos untuk di danai oleh DIKTI. Jika alat ini lolos oleh tim penguji pada evaluasi yang akan diadakan pada tanggal 17-19 juni 2015, maka akan lolos pada PIMNAS (Pekan Ilmiah Nasional) ke-28, yang akan diumumkan pada tanggal 25 agustus 2015, dan akan diselenggarakan di Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara., untuk mempresentasikan hasil karsa ciptanya.

 

Manfaat diciptakannya alat ini, jika dilihat dari aspek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi misalnya, alat ini diharapkan dapat menjadi pemacu perkembangan teknologi di Indonesia, dengan adanya teknologi modern yang baru, yang diberikan kepada masyarakat luas, khususnya tunanetra.

Sedangkan manfaat untuk penggunanya sendiri, dapat meningkatkan kemudahan mereka disaat berjalan, karena diberikan suatu arahan berupa suara dari alat ini, yaitu NaviBelt: Sabuk Navigasi bagi Tunanetra.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun