Inovasi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses perhitungan koloni bakteri dalam alur kerja laboratorium mikrobiologi kompleks.
"Proses perhitungan dan klasifikasi koloni bakteri dilakukan dengan meletakkan cawan petri pada alat yang telah dibuat, kemudian kamera hp diarahkan pada lubang bagian atas alat dengan kondisi hp telah membuka aplikasi Rapection.
 Aplikasi Rapection dikembangkan dengan adanya fitur penangkap citra, sehingga ketika kamera dalam posisi sudah siap menangkap citra, maka pengguna dapat langsung melakukan capture dan memasukkan tingkat pengenceran yang dilakukan maka secara otomatis koloni bakteri telah terhitung dan terklasifikasi," jelas ketua tim Ainur Rahmawati.
Dikembangkannya sistem hitung cepat dan klasifikasi bakteri akan berpotensi besar dalam membantu para peneliti dan pelaku industri bidang mikrobiologi dalam proses perhitungan koloni bakteri.Â
Saat ini pengembangan alat baru terbatas pada tiga jenis bakteri sja, yakni S. typhi, S. aureus, dan E. coli, namun tidak menutup kemungkinan kedepan alat ini mampu mendeteksi jenis bakteri lainnya.Â
Hasil dari perhitungan dan klasifikasi akan membantu mereka dalam mengidentifikasi jenis koloni apa yang sedang dihitung dan besaran jumlah koloni yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H