Mohon tunggu...
Aldina Hasti Putri
Aldina Hasti Putri Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa universitas Jember

mahasiswa prodi perencanaan wilayah dan kota universitas jember. menyukai dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Wujud Kalaborasi Agenda G20 dalam Keberhasilan Ekonomi Inklusif di Masa Depan

31 Juli 2022   11:43 Diperbarui: 31 Juli 2022   11:46 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kalaborasi UMKM dengan agenda G20/ Dok ekbis.sindonews.com

"Tuhan menciptakan manusia dengan keistimewaan masing-masing" kalimat tersebut sering menjadi keajaiban bahwa tiap individu mempunyai kesempatan yang sama dalam mengapai cita-cita dan kehidupan yang layak. Dalam meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, pemerintah mengenalkan program ekonomi inklusif, kata inklusif mempunyai makna mengajak masuk/ mengikutsertakan.

Ekonomi inklusif adalah program ekonomi yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan berupa memperluas kesempatan kerja dan akses yang luas untuk seluruh lapisan masyarakat. Tujuannya yaitu memperkecil tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia.  

Disini menekankan maksud semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali yaitu kelompok rentan seperti perempuan, lansia, disabilitas, dan kelompok dengan ekonomi terdampak. Digunakan untuk mengurangi kesenjangan sosial ekonomi, pemerataan tingkat pendidikan, dan kesetaraan pelayanan kesehatan.

Isu Ekonomi Inkusif dalam Agenda G20

Keberadaan krisis ekonomi global yang tengah terjadi pada beberapa negara saat ini mempunyai beberapa penyebabnya yang berbeda-beda, namun mayoritas dampak yang terjadi mengarah pada inflasi kebutuhan pokok dan kelangkaaan bahan bakar.

Mengutip dari situs CNBC, keberadaan Indonesia mempunyai pertumbuhan ekonomi yang baik, dana moneter Internasional (IMF) menyatakan kenaikan 5,3% tumbuh pada tahun 2022. Meskipun dilanda krisis global dan pandemi yang masih berlanjut Indonesia mampu bertahan dan tumbuh.

Pemerintah dalam mensukseskan program ekonomi inklusif dapat melalui pembuatan kebijakan, Dalam hal perekonomian merupakan wewenang kementrian keuangan. Melalui laporan pencapaian kelompok kerja Dewan Nasional Keuangan Inklusif pada triwulan 1-tahun 2022 seperti: Kegiatan pemberian edukasi keuangan konvensional dan syariah, Pilot Project Sobat Sikapi 2022 di Provinsi NTB dan Jambi, peningkatan program PTSL, pelaku usahan yang tergabung pada IKRA-indonesia, peningkatan pengembangan uang digital, pemberian dana PKH (Program Keluarga Harapan), KIP, Kartu pekerja, dalam hal koordinasi dan evaluasi pertemuan mengenai regulasi kemudahan akses perempuan dalam layanan keuangan formal, penyusunan TOR peningkatan akses disabilitas dalam layanan keuangan, dan sebagainya.

Isu yang menjadi sorotan Indonesia dan internasional saat ini adalah agenda G20 mengusung tema "Recover Together Recover Stronger" yang kemudian diturunkan menjadi berbagai macam agenda pembahasan. G20 merupakan keanggotaan dari 20 negara yang mempunyai visi sama dalam merespon krisis ekonomi global sehingga menciptakan ekonomi yang kuat dan berkesinambungan. Seperti halnya organisasi yang mempunyai penanggungjawab, pada tahun ini Indonesia terpilih menjadi Presidensi G20 dan menjadi tuan rumah pelaksanaanya.

3 Isu prioritas yang akan di gaungkan dalam agenda G20 yaitu Arsitektur kesehatan Global, Transformasi digital, Transisi energi terbarukan.

Poin prioritas tersebut mempresentasikan keadaan permasalahan global saat ini. Melihat dari perkembangan digital yang melesat didorong adanya pandemi, membuat berbagai macam kondisi tak terduga muncul, sehingga hal ini diharapkan mampu memberikan penyelesaian masalah dan inovasi dalam ekonomi global.

Melalui tema "Recover Together, Recover Stronger" Indonesia semakin mendorong pentingnya inklusif keuangan digital dan peranan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menenggah) dalam mengatasi ketidakpastiaan ekonomi global akibat adanya pandemi covid-19 yang masih berlangsung. UMKM diharapkan dapat memanfaatkan peluang digitalisasi dalam meningkatkan pembelian maupun pemasaran produk sehingga dapat menguranggi keterpurukan di tengah pemulihan ekonomi global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun