Presiden telah resmi menetapkan sebagian wilayah Penajem Pasir Utara dan Kutai Kertanegara sebagai ibu kota baru Indonesia, penetapan tersebut telah dikaji selama 3 tahun terakhir ini. Berikut ini macam-macam alasan perpindahan ibu kota melihat dari aspek wilayahnya.
Secara sosiologis Kalimantan timur memiliki sifat yang terbuka terhadap budaya baru,memang dari zaman dahulu karakteristik masyarakat sudah hidup diantara budaya seperti melayu, china dan jawa. Dengan demikian karakteristik kota sebagai tempat berkumpulnya berbagai jenis budaya dapat didukung oleh Kalimantan Timur.
Ibu kota baru memilih tempat ditengah-tengah Indonesia, letaknya di pulau Kalimantan. Sentralitas termasuk hal terpenting dari alasan perpindahan ibu kota. Meskipun Panajem Pasir Utara tidak benar- benar berada di tengah Indonesia.
Namun jika dibandingkan dengan kota Palangkaraya yang sering diprediksi sebagai ibu kota baru lebih unggul karena lebih mandiri dalam hal lingkungannya.
Pemilihan daerah Penajem Pasir Utara adalah keputusan yang tepat, menurut Robert Darwin berpandapat "provinsi Kalimantan timur berdekatan dengan pusat/ hubungan ekonomi maupun politik di Kawasan Indonesia timur yaitu pulau selawesi selatan" hal inilah yang memberikan kemudahan akses antar pusat ekonomi pada Indonesia timur dan ibu kota negara baru.
Kalimantan timur mempunyai iklim Tropika Humida yang sesuai dalam sector peternakan, dalam iklim tersebut mendapat banyak keuntungan karena penyesuaian hewan ternak yang cocok untuk iklim tersebut. Contohnya seperti pengembangan sapi perah, pengembangan peternakan domba, ayam petelur dan ternak hewan lainya.
Pada penentuan lokasi sebuah wilayah harus memperhatikan kandungan tanah, penyediaan air, dan kontur tanah. Lokasi ibu kota baru memiliki potensi kandungan tanah yang melimpah. Tumbuhan berkembang subur dengan sendirinya, terbukti dengan banyaknya hutan pada pulau Kalimantan.
Pada penyediaan air bersih juga sangat baik daripada Jakarta, sumber air yang terletak pada lokasi ibu kota baru sangat melimpah dan didukung banyaknya danau- danau yang luas seperti halnya pada danau Semayang dan Melintang. oleh karena itu dipastikan kebutuhan air bersih tidak perlu dikhawatirkan pada lokasi ibu kota baru.
Kajian penetapan wilayah lokasi ibu kota baru juga menimalisir resiko bencana alam, baik banjir, gempa bumi, gunung Meletus, dan lain-lainya. Untuk permasalahan kebakaran hutan yang sering terjadi di Kalimantan akan di perhatikan dengan baik sehingga tidak merugikan penduduknya dalam hal lain asap. Jadi rumor yang beredar hanya untuk sebagai pengalihan alasan tidak menyetujui kebijakan presiden atau yang lainya.
Letaknya yang diapit oleh 2 kota besar di Kalimantan membuat Penajem Pasir Utara akan ikut berkembang pesat. Jadi penempatan ibu kota baru berarti tidak terisolisir, Panajem Pasir Utara tetap terkoneksi dengan baik didukung oleh kota maju yang terdapat disekelilingnya seperti Samarinda dan Balikpapan.
Jadi bagaimana pendapat anda tentang perpindahan ibu kota?, masihkah ada yang meragukan dengan keputusan pemerintah guna memajukan Indonesia ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H