Melihat panggungnya mulai bergeser, Foke pun tampak panik dan sering memberondong senjata, namun tanpa arah dan tujuan yang jelas. Gayanya dalam berkampanye belakangan justru semakin menuai kecaman, serta tidak lagi mendapat respect dari kalangan masyarakat.
Sikapnya yang ketus, atau belakangan terkesan intimidatif malah mendapat perlawanan dari warga. Ia dianggap tidak menunjukkan sosok pimpinan yang mengayomi dan membawa ketenangan. Sesekali, Foke justru menyerang media yang memberitakan sikap tersebut, dan tentu saja menambah beban dalam perjalnan politiknya.
Tanda-tanda era pemimpin berkumis ini berakhir pun berembus kencang. Meski putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta masih sebulan kedepan, namun jejak-jejak Foke di masyarakat kini terlihat semakin memudar.
Jokowi tak hanya menguasai panggung perhelatan, tetapi juga menghiasai jejaring sosial dan opini masyarakat yang kini menjadi kunci.
Lalu apakah kiprahnya dipanggung politik ibu kota akan tertutup, warga Jakarta-lah yang akan menjawabnya pada 20 September 2012 mendatang. Yang jelas, panggung Foke kini mulai bergeser, dan bisa dibilang diambang penghabisan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI