Mohon tunggu...
Money Pilihan

Saat Kriminalisasi Menghancurkan Mimpi-mimpi Kami

4 Februari 2016   11:11 Diperbarui: 4 Februari 2016   13:14 22473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak itu, pelan-pelan pekerjaan kami terhambat. Mendung kian kelam menaungi lingkungan kerja kami. Rasa saling curiga antara atasan bawahan, tatapan paranoid antar karyawan. Mulai muncul kelompok-kelompok yang pro dan kontra. Kemudian lahir Pansus Pelindo II, yang terus menyudutkan perusahaan kami. Seolah kami sekumpulan kriminal yang layak diadili negara. Hati kami kian hancur ketika menerima salam perpisahan dari pimpinan kami yang diberhentikan. Apakah ini sungguhan dari beliau? Atau hanya sekadar hoax? Oh, kami makin tak keruan.

Korupsi? Penggelapan anggaran? Penyalahgunaan jabatan? Tolonglah, kami tak paham semua tuduhan itu. Yang kami rasakan selama ini hanyalah, kami punya kesempatan baik untuk berbakti pada bangsa. Didukung dengan fasilitas, kenyamanan lingkungan kerja yang memadai, kami sudah merasa sangat pas berkarya di sini. Sejak pimpinan kami diberhentikan, ditahan, diinterogasi layaknya penjahat, kami kehilangan arah. Bagai anak ayam kehilangan induknya. Semua pihak seolah memusuhi kami. Proyek-proyek strategis terhenti. Bagai robot, kami menjalankan rutinitas tanpa jiwa. Ingin berkreasi ini itu, terhambat kondisi yang tak kondusif lagi.

Pemberitaan media massa juga kian simpang siur. Ada yang bilang, Pelindo II sudah dikriminalisasi, dipolitisasi. Ada partai yang sengaja menjadikan kami alat untuk mendepak menteri tertentu. Come on, kami tidak paham itu semua.

Belum lama, dilakukan trial operation pertama proyek New Priok. Ya, proyek ini tetap berjalan walau sejuta badai menimpa perusahaan kami. Rasa sedih menggayuti hati kami, kenapa proyek futuristik ini harus diresmikan di tengah situasi porak poranda seperti sekarang. Sekarang, kami tak tahu harus bagaimana. Sampai kapan kami harus terus menunggu sampai suasana kembali seperti semula? Kami ingin bekerja, mengabdikan diri untuk negara, membangun visi maritim Indonesia. Jangan ada lagi kriminalisasi, politisasi, dan segala hal yang merusak kondisi kerja kami. Kami ingin Pelindo II mewujudkan mimpi-mimpi yang selama ini terserak.

Tolonglah, kami buta politik beserta intrik-intriknya. Kami hanya sekumpulan anak muda yang ingin mempraktikkan ilmu yang sudah kami dapatkan selama ini. Kami punya impian, obsesi, menjadikan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia setara dengan pelabuhan negara maju. Ingin visi maritim Indonesia dibangun oleh kami sendiri, anak-anak negri ini, bukan pihak asing.

Dukunglah mimpi kami ini, mimpi kita bersama. Hentikan mengobok-obok tempat kerja kami. Stop politisasi, kriminalisasi. Biarkan kami berkarya seperti sebelumnya. Ya, kriminalisasi telah membuat semuanya tak sama lagi. Menghancurleburkan mimpi-mimpi kami.***

 

6 Mimpi yang Nyaris Terwujud

1.    New Priok, Jakarta

2.    Terminal Baru dan Jalur Air untuk Batubara, Sumatera Selatan

3.    Pelabuhan Internasional Kijing, Kalimantan Barat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun