Mohon tunggu...
Aldilla Wira Nugraha
Aldilla Wira Nugraha Mohon Tunggu... Pegawai -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kumpul Ga Kumpul Yang Penting Makan Jek !

3 Juni 2018   23:24 Diperbarui: 4 Juni 2018   00:00 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Makan ga makan yang penting kumpul, katanya sih gitu ketika rindu akan adanya kebersamaan dengan orang-orang terdekat dan terkasih. Tapi sepertinya ungkapan seperti itu udah garing dan ga berlaku lagi untuk diungkapkan di jaman yang penuh keviralan seperti sekarang ini. Masing-masing orang sekarang bisa dengan mudah menikmati makanan apapun sesuai keinginan dengan bermodalkan jempol dan kantong yang sehat. Mereka diuntungkan dengan keberadaan beragam aplikasi mobile penyedia layanan food delivery, seperti Go-Food dari GoJek.

Ketika perut mulai memainkan nada sumbangnya, dan otak mulai memproses sinyal nada itu, si jempol sehat kemudian merespon dengan seketika untuk berselancar di dalam aplikasi Go-Food mencari pilihan makanan yang diinginkan. Begitu mudahnya sampai-sampai jarak rumah dengan restoran favorit terpangkas habis hingga hanya tersisa jarak sejauh mata memandang layar yang terusap oleh jempol sehat. Go-Food bisa dibilang salah satu hasil pemikiran yang sangat membawa dampak signifikan dengan memperhatikan adanya kebutuhan dasar manusia yang belum terpenuhi.

Go-Food Festival
Go-Food Festival
Kebutuhan dasar itu dengan apik dilirik dan dikemas menjadi bentuk tampilan layanan menggugah selera pemakainya, membangkitkan nafsu makan, dan menghilangkan kekhawatiran akan terbuangnya waktu hanya untuk mengantri. Perlu diakui, dari pengalaman menggunakan aplikasi ini di berbagai kota, baik itu di Banjarmasin, Jakarta, Denpasar, dan Batam, sedikit terkejut dan tidak menyangka jika pelayanan yang diberikan masing-masing driver hampir sama bagusnya di mana pun tempatnya. Walaupun sering juga mendengar keluhan dari beberapa teman yang mendapatkan pelayanan kurang oke dari driver Go-Food seperti tidak menyerahkan nota pembelian atau me-mark-up harga yang tertera di nota. Tapi okelah, mungkin itu bisa dibilang oknum yang kurang paham akan service excellent dan integritas pelayanan.

Kalau dilihat dari merchant yang muncul di list restoran yang adapun, hampir semua outlet makanan yang terkenal baik dari sisi rasa maupun harga, terdaftar di dalam aplikasi Go-Food. Menurutku, itu bisa dibilang sebuah sinyal yang memberi gambaran kalau model bisnis yang ditawarkan Go-Food ke merchant sangat menarik, sampai-sampai mereka mau mendaftarkan bahkan merasa belum keren kalau outlet merekan belum nampang di dalam list restoran aplikasi Go-Food. It's a game changer, arena permainan bisnis kuliner benar-benar mendapatkan kanal baru yang sangat membantu dalam menyebarluaskan gaung kenikmatan menu kulinernya hingga ke tangan penikmat kuliner. Pengguna pun bisa menikmati lezatnya makanan yang dipesan tanpa ribet dan penuh dengan kepraktisan.

Bermacam kategori opsi pengelompokan list restoran ditampilkan oleh aplikasi Go-Food, mulai dari menampilkan kategori New This Week, Promotions, Near Me, Best Sellers, Delivery Promo, 24 hours, Budget Meal, Healthy Food, sampai Most Loved, semuanya dengan cerdik terpilah mengikuti pola yang menarik menyesuaikan dengan kebiasaan para pengguna Go-Food. Menurutku, itu semua tentunya bukan tanpa alasan, pengalaman pengguna atau user experience-lah yang menjadi salah satu alasan utamanya. Tanpa user experience yang terbangun dengan menarik dan solid, bukan tidak mungkin pengguna akan langsung beralih dari aplikasi itu, meskipun sebenarnya secara fungsional aplikasinya menawarkan manfaat yang baik. Tapi dalam konteks ini, pengguna lah yang ujung-ujungnya berperan sebagai juri akhir, antara menggunakannya atau meninggalkannya.

Semakin luas lagi untuk memberikan user experience yang lebih memikat, fitur dompet elektronik pun disematkan ke dalam aplikasi. Pengguna tidak perlu lagi repot menyiapkan cash money, cukup dengan pastikan saldo tabungan yang cukup lalu transfer ke rekening Go-Pay kamu, dan voila kamu bisa langsung bayar semua pesanan kamu. GOFOOD bukan hanya soal hubungan antara driver pengantar dengan pengguna aplikasi sebagai pemesan, tapi jauh lebih dalam ada pengusaha bisnis kuliner yang diantaranya masih dalam skala UMKM mampu bergerak & terbantu bisnisnya dengan adanya aplikasi Go-Food. Contohnya, di kota Banjarmasin yang walikotanya mendorong aktivitas bisnis UMKM dengan membuat sebuah kawasan wisata kuliner (KWK), namanya Kawasan Wisata Kuliner Baiman. Mengubah sebuah spot kumuh yang dulunya tidak terurus menjadi lokasi tempat pusat kuliner yang diisi oleh penggiat UMKM yang sebelumnya memilih pinggir jalan sebagai lokasinya untuk berdagang. Dengan kehadiran Go-Food, UMKM akan sangat diuntungkan dalam memperluas pangsa pasar dengan biaya yang minimal. Apalagi dengan adanya HARKULNAS dan Go-Food Festival, meskipun belum ada di Banjarmasin, tapi adanya event seperti itu makin menunjukan kalau kehadiran GOFOOD merupakan simbiosis mutualisme yang membangun ekosistem ekonomi baru.

KUMPUL GA KUMPUL yang penting makan jek, itupun menurutku lebih pas untuk menggambarkan keadaan sekarang yang begitu berbeda, karena kehadiran GOFOOD yang disruptive telah mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun