Mohon tunggu...
ALDIKA BAYU SETIAWAN
ALDIKA BAYU SETIAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Proses Mengejar Target

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warisan Budaya Asli Indonesia "Tahu Takwa Kediri"

10 November 2022   16:40 Diperbarui: 10 November 2022   16:41 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahu Takwa Kediri (Foto : Instagram/TAHUTAKWA.BU_NUR)

Tidak bisa dipungkiri, Indonesia memiliki berbagai macam jenis warisan budaya dari berbagai macam daerah yang ada di Indonesia mulai Sabang sampai Merauke yang juga dijadikan sebagai ciri khas bangsa.

Tahu Takwa merupakan salah satu makanan asli Kediri Jawa Timur yang juga dijadikan sebagai salah satu warisan budaya tradisional Indonesia. Makanan tradisional Tahu Takwa ini sudah resmi memiliki hak paten, karena telah didaftarkan dalam Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional atau yang disebut dengan HAKI -- KIK. Tahu Takwa dijadikan sebagai jenis pengetahuan tradisional dalam konteks kemahiran  membuat kerajinan tradisional, makanan/minuman tradisional, dan juga moda transportasi tradisional.

Upaya mendaftarkan hak paten tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada para leluhur pendahulu yang telah mewariskan Tahu Takwa sebagai tinggalan budaya khas daerah Kediri. Cuitan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, (30/11/2021).

Sejarah singkat Tahu Takwa

Dahulu ada imigran suku Tiongkok ke Kediri tahun 1900. Saat itu warga Tiongkok melihat di Kediri dan Tiongkok  memiliki kesamaan tekstur air, mereka akhirnya memproduksi tahu, karena kebiasaan warga Tiongkok dahulu membuat banyak sekali olahan Tahu.

Awalnya warga Tiongkok dahulu di Kediri membuat tahu dengan berwarna putih. Akan tetapi, karena melihat Kota Kediri memiliki bangunan di sepanjang jalan yang identik berwarna kuning, akhirnya dibuatlah tahu kuning yang memiliki arti atau simbol hubungan Tiongkok dengan Kediri. (Menurut sejarah Chu Ku Fei dari China).  Selain itu Tahu Kuning dinamai dengan Tahu Takwa. Nama tersebut diambil dari suku Hokkian yang bernama "Kwa", kemudian di leburkan dari Tiongkok ke Jawa menjadi "Takwa".

Salah satu tinggalan sejarah tahu takwa adalah kampung Tahu di Kelurahan Tinalan Gang. 4, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Kampung ini sudah ada sejak tahun 1950 an, akan tetapi baru diresmikan Agustus 2019 oleh Wali Kota Kediri Samsul Ashar . Kampung tersebut dijadikan objek wisatawan sentra pembuatan tahu takwa, karena mayoritas warganya berprofesi sebagai pengrajin dan penjual tahu.

Perkembangan Tahu Takwa hingga sekarang

Seiring berjalannya waktu, kini Tahu takwa di Kediri sudah mengalami berbagai macam perkembangan besar. Mulai dari segi produk, proses pembuatan yang menggunakan teknologi canggih,  hingga cara akses penjualan dan masih banyak lagi.

Perkembangan terjadi secara pesat pada tahun 90-an, di taun ini perusahaan "Bah Kacung" mengawali berdirinya penjualan tahu kuning. Kemudian banyak berbagai merek lain juga menjual tahu kuning. Pada tahun itu  industri tahu kuning mengalami kepopuleran dan  sangat menguntungkan, serta menjanjikan.

Perusahaan milik Bah Kacung sangat terlihat kesuksesan dan eksistensinya, kemudian membuat daya tarik warga sekitarnya  untuk berwirausaha menggeluti industri tahu kuning. Selain itu juga dikarenakan tahu kuning mulai dikenal masyarakat setempat dan kemudian menjalar hingga ke para wisatawan.

Hingga di tahun 2022 sekarang industri tahu kuning sangat banyak beredar di mana-mana dan berbagai macam variasi produk tahu yang dijual saling unggul antara satu sama yang lain. Selain itu dengan adanya teknologi canggih pembuatan tahu kuning lebih berkualitas dan cepat, sehingga menarik minat dari pelanggan dan juga pendistribusian juga lebih mudah untuk dijangkau dengan adanya marketplace yang bisa diakses secara Online.

Oleh karena itu kita sebagai generasi yang cinta akan bangsa dan negara Indonesia ini, sudah sepatutnya kita untuk menjaga semua warisan yang ditinggalkan oleh pendahulu atau leluhur kita salah satunya sebagai warga Kediri yaitu dengan melestarikan Tahu Takwa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun