Mohon tunggu...
ALDIKA BAYU SETIAWAN
ALDIKA BAYU SETIAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Proses Mengejar Target

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Essay: Santri dan NKRI

16 Oktober 2022   13:05 Diperbarui: 16 Oktober 2022   13:18 2197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: NU Care LazisNU 

 SANTRI DAN NKRI

Oleh : Aldika Bayu Setiawan

Mahasiswa perbankan syariah UINMA

Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Jadi sudah tidak asing lagi ditelinga rakyat Indonesia tentang keberadaan santri dan pondok pesantren. Ribuan hingga jutaan santri tersebar luas di berbagai pondok pesantren dan lembaga pendidikan agama Islam yang ada di nusantara Indonesia.

Sekilas tentang Santri adalah sebutan bagi seseorang yang sedang menempuh pendidikan agama Islam di pondok pesantren, serta menjadi santri juga berarti orang yang sedang melakukan ibadah dengan keikhlasan hati. Sedangkan Pondok Pesantren sendiri adalah sebuah asrama pendidikan agama Islam di mana semua santri atau siswanya tinggal bersama serta membaur menjadi satu di bawah bimbingan dan asuhan seorang guru yang biasa dikenal dengan sebutan Ustadz atau kiai. Dengan banyak macam kegiatan atau aktivitas dapat diperoleh seorang santri di dalam pondok pesantren yang merujuk untuk bisa mendalami ilmu agama serta penerapannya terhadap masyarakat dan terutama terhadap negara Indonesia sendiri.

Menjadi seorang santri harus memiliki perilaku baik dan taat pada peraturan agama, yang biasa disebut dengan sebutan santri yang Sholeh dan selalu berusaha untuk bisa menambah relasi wawasan mereka dengan ilmu agama Islam dan juga tidak menjauhkan diri dari  para ulama yang menjadi panutan, teladan bagi hidup para santri dalam menjalankan aktivitas kehidupan di dalam pondok pesantren.

Berbagai macam kegiatan yang dilakukan santri dalam pondok pesantren pasti yaitu kegiatan mengaji, setoran hafalan, muroja'ah, dan serangkaian kegiatan lainnya yang berkaitan erat dengan urusan di akhirat nanti. Kegiatan inilah yang pasti banyak dijumpai ketika kita masuk ke pesantren mana pun yang ada di Indonesia ini.

Dari berbagai kegiatan dan aktivitas yang ada di pondok pesantren tersebut banyak anggapan orang tua untuk memasukkan anaknya ke pesantren tidak lain adalah agar anak menjadi lebih baik akhlaknya juga mendalami ilmu agama sebagai bekal untuk di akhirat nanti. Akan tetapi hal ini malah menambah sempitnya pemahaman Hal ini pemahaman bahwa santri dibentuk untuk menjadi  seorang ustaz, kiai, atau ulama saja yang ahli di dalam bidang agama.

Penetapan hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober, oleh Pemerintah sejak tahun 2015 melalui Presiden Joko Widodo merupakan bentuk pengakuan negara terhadap adanya santri dan pondok pesantren yang tersebar luas di seluruh nusantara, dalam rangka bentuk membela mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. peringatan Hari Santri Nasional ini diharapkan oleh pemerintah untuk dapat menumbuhkan sikap moderat dan saling  toleransi di kalangan santri, umat Islam, serta bangsa.

Sebenarnya seorang santri di pesantren juga mendapatkan kesempatan serta pengalaman untuk mengembangkan sikap & perilaku yang mencerminkan sebagai warga negara Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme dengan menunjukkan rasa bangga, cinta, dan ikut memiliki tanah air Indonesia.

Selain itu menjadi seorang santri dididik serta dituntut untuk bisa menjadi pribadi yang disiplin dalam mengatur kebutuhan, waktu, dan keperluannya secara mandiri, serta bisa bertanggung jawab atas waktunya yang digunakan, perilaku, sikap, dan perbuatannya. Tak hanya itu menjadi seorang santri juga diajarkan jiwa anti kekerasan, sikap saling toleransi, rasa saling bersimpati, dan menjaga kerukunan sesama santri di lingkungan pondok karena meski setiap hari bersama teman bisa kemungkinan munculnya perselisihan.

Dibimbing oleh seorang Ustadz ataupun kiai yang juga menjadi orang tua kedua seorang santri di pondok pesantren, mencintai tanah air Indonesia adalah suatu hal yang harus dimiliki setiap warga bernegara tak lepas dari itu salah satunya adalah seorang santri. Keharusan para santri memiliki rasa cinta tanah air yang kuat, sebagaimana tekad para santri yang melaksanakan jihad dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena sebagai warga negara Indonesia yang baik dan tunduk terhadap hukum seorang santri juga memiliki tanggung jawab besar untuk ikut serta dalam menjaga tanah airnya Indonesia.

Penerapan atau implementasi semangat nasionalisme cinta tanah air di pondok pesantren, diterapkan secara langsung dengan praktik.  Pastinya di suatu pondok pesantren seorang santri banyak berasal dari berbagai daerah yang dengan memiliki karakter serta kebiasaan yang berbeda antara santri yang satu sama santri yang lainnya, datang dengan latar belakang sosial yang bermacam-macam jenisnya. Mereka di satukan dan berkumpul menjadi satu di lingkungan dan keluarga baru, yaitu pondok pesantren.

Dengan begitu menunjukkan wujud yang nyata bagian dari rasa nasionalisme cinta tanah air Indonesia. Selain itu rasa saling menghargai, saling mengenal serta mempelajari budaya, bahasa, dan karakter daerah baru ini sudah menunjukkan bukti bahwa seorang santri yang cinta negeri serta menjaga perbedaan yang ada. Hal ini juga sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Inti dari pada Essay ini adalah kita bisa memahami tentang keterkaitan seorang santri dan Indonesia. Dan kita juga bisa mengetahui bagaimana kehidupan santri di pondok pesantren, selain itu bisa mengubah asumsi kesalahpahaman masyarakat tentang menjadi santri di pondok pesantren. Serta bagi seorang santri harus bisa menjadi pribadi yang disiplin dalam mengatur kebutuhan, waktu, dan keperluannya secara mandiri, serta bisa bertanggung jawab atas waktunya yang digunakan, perilaku, sikap, dan perbuatannya serta bisa mendalami tentang keilmuan agama Islam dan juga bisa menerapkannya kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan cara mengembangkan sikap & perilaku yang mencerminkan sebagai warga negara Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme dengan menunjukkan rasa bangga, cinta, dan ikut memiliki tanah air Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun