Mohon tunggu...
Aldi Irawan
Aldi Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Petualang

Puisi. Esai. Filosofi. Absurditas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebutuhan Guru? Prinsip Labil Pendidikan

28 September 2024   10:00 Diperbarui: 28 September 2024   10:01 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak kudengar guru berkata, "Kalian harus mengertiku, kewajibanku Bukan untuk mengerti kalian: Bukan kebutuhanku pula"

Ada kalanya seorang siswa berpandangan, namun guru kontras dengan itu. Lalu, ia akui pandangannya sebagai satu-satunya hal yang harus dimengerti --membutakan siswa-siswanya sendiri.

Seakan-akan Ia lupa prinsip Relevansi dalam pendidikan: "Guru harus memenuhi kebutuhan siswa."

Di satu sisi, siswa ingin dimengerti oleh guru. Ia anggap pengertian dari gurunya sebagai kebutuhan.

Tapi guru-guru ini memainkan Prinsip Ego dengan "bijak". Dimana Ia yang membutuhkan-- bukan siswa. Tujuannya adalah untuk Guru-- bukan untuk siswa.

Apakah pendidikan tidak bertujuan untuk siswa? bila tidak, aku tidak heran negara ini "tak kemana-mana".

Lantas, prinsip relevansi ini hanya sebuah omong kosong pendidikan. Pendidikan bahkan tidak dapat menerapkannya kepada para guru-guru ber-Ego.

Lantas biarkanlah! Tidak ada prinsip-prinsip dalam pendidikan: semua subjektif dan relatif bahkan bagi pendidikan yang menganggap dirinya Benar.

Dan kenyataan bahwa kita semua memainkan prinsip ego. Ego yang menghantarkan pada kebutuhan.

Ku katakan ini: Kebutuhanku adalah untuk memberi, mencipta dan berkuasa --bukan untuk mengonsumsi semacam prinsip pendidikan yang labil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun