Mohon tunggu...
Aldi Irawan
Aldi Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Petualang

Puisi. Esai. Filosofi. Absurditas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi-puisi Acak (Nonkonvensional, Absurd)

28 Juni 2023   01:30 Diperbarui: 28 Juni 2023   01:47 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin Bom Nuklir, Gosip - II
Dua mulut yang saling berjibaku sengit
Langit kamarmu roboh, Menimpa bekantanku yang ingin tidur selamanya
Ekornya terlilit berantakan, berubah menjadi ular yang menyebarkan kebohongan
Semuanya mono
Aneh
Akibat silat lidahnya, Yang pandai membuat malaikat menjadi Iblis
Mengisap jempol -- Sinis di tengah orang yang benci dengan keadaan dipermalukan.

Aku Pelangi

Ketika benderamu berubah menjadi pelangi
Hidupku menjadi kelabu

Ketika rumahmu terbakar
Rumahku terombang-ambing kebanjiran

Ketika aku berdoa
Dirimu tertawa

Oh.. betapa murah hatinya
Seekor burung kedasih
Tersembunyi dibalik manisnya kasih

Oh.. Betapa kemejamnya burungmu
Mencemari kemejaku dengan kotoran sucinya
HAHA.

MENATAPMU

Kebenarannya memutarbalikkan segala kegelisahan

Menatapnya dengan penuh kejelian
Serangan baliknya muncul, timbul sebuah angan-angan
Mencuri hatinya dengan rakus, Memborgol diriku sendiri
Membuat kocar-kacir pertahanan hatinya, burungku melucuti kepunyannya

Menatapmu dengan sebuah kenihilan

Mei 2023

~Aldiirawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun