Mohon tunggu...
Aldi Gozali
Aldi Gozali Mohon Tunggu... Akuntan - A lifelong learner

A true learner who loves to write about business, economics, and finance. | All the articles here are originally taken from https://aldigozali.com. Visit there for more articles. | Twitter: @aldigozali | Email: aldi.gozali@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ekonomika Restoran "All You Can Eat"

1 Juli 2015   10:09 Diperbarui: 15 September 2017   13:19 70122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Hukum Pengurangan Utilitas Marjinal

Tadi kita sudah menghitung secara kasar bagaimana cara restoran ini meraup keuntungan. Dalam hitungan tersebut, sebetulnya ada satu prinsip ekonomi yang turut serta, yang disebut utilitas marjinal (marginal utility) dan prinsip ini memiliki satu hukum yang dikenal secara luas, yaitu hukum pengurangan utilitas marjinal (law of diminishing marginal utility). Hukum ini menyatakan: untuk setiap tambahan barang yang dikonsumsi, konsumen akan memperoleh kepuasan yang semakin berkurang.

Tak bisa dimungkiri kalau restoran semacam ini bekerja sesuai dengan, atau mengandalkan, hukum tersebut. Dengan contoh hitungan kasar di atas dan dengan kaitannya pada hukum ini, kita bisa tahu kalau restoran ini menghasilkan keuntungan dengan cara mengenakan harga di atas harga makanan yang dapat dikonsumsi rata-rata orang berdasarkan asumsi pelanggan akan berada pada titik nol utilitas marjinal sebelum mereka bisa mengonsumsi sejumlah makanan yang setara biaya yang dikeluarkan restoran tersebut untuk makanan-makanannya. Atas dasar inilah saya mengira penyetaraan konsumsi makanan oleh pelanggan dengan harganya sangat sulit dicapai.  

******

Restoran-restoran "all-you-can-eat" cukup cerdas menetapkan harga yang mereka tahu pengunjungnya tidak akan mampu menyetarakannya dengan jumlah konsumsinya. Segmentasinya yang pada masyarakat kelas menengah - atas sangat mendukung mereka dalam melakukan hal tersebut. Satu-satunya hal yang menentukan kepuasan pelanggan dalam hal ini adalah nilai. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, hal inilah yang dapat menciptakan loyalitas pelanggan sehingga restoran-restoran bergenre ini bisa terus berjalan.

Saran saya, jika nanti Anda ingin makan di restoran seperti ini, persiapkanlah dulu diri Anda dan jangan terlalu berpikir akan kerugian finansial karena pada dasarnya restoran manapun pasti mencari marjin atau keuntungan dari setiap menu yang ditawarkan. Pikirkanlah nilai yang bisa Anda dapatkan, yang mungkin belum pernah Anda dapatkan sebelumnya. Jika setelah selesai makan Anda masih kepikiran untuk kembali, artinya Anda telah mendapatkan nilai dari harga yang Anda bayarkan. Jika tidak, dengan segala hormat, mungkin Anda memang tidak cocok dengan restoran semacam ini. Saran penutup dari saya, datanglah bersama orang-orang yang Anda cintai agar nilai yang dimaksud menjadi lebih nancep di hati dan jangan sungkan untuk menyantap berlama-lama sampai perut Anda benar-benar terpenuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun