Pandangan umum yang ada yaitu semakin kecil rasionya, semakin buruk perusahaannya---kelebihan persediaan, dan semakin tinggi rasionya, semakin baik perusahaannya---penjualannya efektif. Hanya saja yang seharusnya menjadi tolok ukur bukanlah perusahaan pesaingnya melainkan industri si perusahaan itu sendiri.
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam satu periode. Singkatnya, rasio ini menunjukkan apakah sebuah perusahaan dapat menagih piutang atau penjualannya (yang dilakukan secara kredit) secara efektif atau tidak.
Penagihan piutang sangat penting karena berkaitan dengan kas perusahaan. Lebih jauh, hal ini juga akan berpengaruh pada solvabilitas perusahaan. Semakin tinggi rasionya menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah, dan kondisi ini baik bagi perusahaan. Sebaliknya jika rasio semakin rendah, berarti ada kelebihan investasi dalam piutang, dan kondisi ini berisiko buruk bagi perusahaan tatkala piutang tersebut gagal tertagih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H