Timbul pertanyaan kemudian, mengapa hanya emas dan perak yang dipakai sebagai uang? Bukankah logam-logam yang lainnya, katakanlah platinum dan rodium, juga memenuhi kriteria -- sebagai barang berharga dan langka -- untuk dijadikan alat tukar ataupun uang?
Andrea justru menganggap kelangkaannya itulah yang menyebabkan logam-logam tersebut tidak (bisa) dipergunakan sebagai uang. Keberadaannya yang sangat langka menjadikan mereka barang yang mahal dan tidak handal (reliable) dalam transaksi skala kecil, terkecuali orang-orang mau menerimanya dalam bentuk yang sangat kecil yang berarti sangat berrisiko untuk hilang. "Logam-logam tersebut juga sulit untuk diekstrak karena memiliki titik lebur yang tinggi," tambah sang profesor.
Dengan demikian tersisalah emas dan perak. Keduanya pun merupakan barang langka namun tidak teramat langka. Dibandingkan logam mulia lainnya, emas dan perak memiliki titik lebur yang relatif rendah sehingga mudah dirubah ke dalam bentuk koin, batangan, maupun perhiasan. Yang paling penting, secara kimiawi, keduanya stabil, tahan lama, dan tidak berbahaya.
Sumber: BBC World News TV
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H