Neraka itu ada dibalik pintu surga.
Jika bicara surga dan neraka maka yang terbayang adalah surga itu tempatnya segala keindahan sedangkan neraka adalah tempatnya rasa sakit dan kesengsaraan.
Jika anda penasaran dengan surga dan neraka maka tanyalah para pecandu. Karna sesungguhnya kehidupan yang mereka jalani itu adalah hidup dineraka dalam nereka.
Apakah anda sudah tahu jika didalamnya neraka itu ada tempat yang namaya neraka?.
Sama seperti halnya negara dalam negara atau penjara dalam penjara.
Itu adalah tempat yang jarang kita dengar sebelumnya.
Apakah menurut anda para napi yang tinggal dan hidup dipenjara itu tidak berbuat salah atau melakukan kesalahan atau melakukan kejahatan?.
Bagaimanakah aturan main bagi para pelaku kejahatan yang statusnya sedang menjalani hukuman dari suatu kesalahan.
Jika kesalahan tidaklah serius maka tidak diperlukan jalur hukum untuk menyelesaikannya. Tetapi cukup dimasukan kepenjara saja yang letaknya adalah masih didalam penjara.
Penjara dalam penjara adalah sangsi bagi para napi yang melakukan kejahatan dengan sesama napi lainnya.
Jika membayangkan dipenjara saja sudah membuat bulu kita merinding apalagi penjara yang ada dalam penjara.
Itulah kehidupan yang dijalani oleh para pecandu yaitu neraka didalam neraka.
Alanglah malangnya jika hidup menjadi seorang pecandu. Dimana hari harinya dihabiskan hanya untuk membebaskan diri dari rasa sakit akibat kecanduannya.
Tak ada orang yang sanggup memahami bahasa atau perkataan para pecandu. Sehingga tak satupun yang bersedia membantu mereka keluar dari kecanduannya.
Hidup sebagai pecandu adalah hidup dineraka. Tanpa masa depan dan tanpa kebahagian. Yang ada hanya penderitaan dan rasa sakit yang tidak berkesudahan.
Kehidupan pecandu yang sudah dineraka itu harus masuk lagi ke dalam neraka yaitu kebencian kalian.
Mereka adalah makhluk yang hidup dengan segala kehinaan, dipandang sebelah mata, diremehkan, dicaci maki, dikutuk, dibenci dan dimusuhi oleh orang orang yang mereka tidak pernah mengenalnya dalam hidup ini.
Kadang mereka bertanya apakah kalian tidak ada pekerjaan yang lain yang lebih layak seperti mengurus dan mendidik anak anak kalian agar tidak menjadi seperti para pecandu. Tidak ada kesibukan dalam hidup kalian selain membenci pecandu yaitu orang yang tidak kalian tahu dan tidak kalian kenal sebelumnya.
Sampai kalian menciptakan lapangan pekerjan baru buat yang masih menganggur untuk bergabung dalam sebuah orgnisasi atau lembaga msyarakat yang dibangun dengan tujuan mengusik kehidupan para pecandu dan memusuhinya.
Yang akhirnya kalian deklarasikan atau kalian ciptakan sebuah perang untuk memburu dan mengejar para pecandu untuk kalian hukum. Yang mana aruran hukuman diciptakan oleh kalian sendiri. Tanpa perlu adanya korban dari apa yang diperbuat pecandu maka maka kalian sudah seperti Tuhan yang seenaknya bisa menghukum dan mencabut kebebasan manusia lainnya.
Untuk apa semua itu kalian lakukan?. Untuk memenuhi hasrat kebencian kalian terhadap pecandu. Bahkan belum puas sampai batas itu maka pecandu yang kalian tangkap dan dihukum penjara masih saja kalian usik kehidupan mereka yang sudah amat menyedihkan didalam penjara. Yaitu sidak adalah cara kalian lagi untuk menyengsarakan para pecandu dipenjara.
Carilah pekerjaan lain atau kesibukan lainnya dan jangan habiskan hidup yang indah ini hanya kebencian dan sibuk mengusik kehidupan orang lain.
Tetapi memang susah karna kebencian tanpa alasan didiri kalian sudah mengakar masuk sampai ke jiwa kalian yang paling dasar.
Buktinya kalian masih belum puas membuat sengsara para pecandu. Sampai mereka matipun masih kalian usik istirahat panjang mereka dalam ketenangan.
Ga merasa ya?
Kalian sebut nama mereka para pecandu yang sudah  mati sebagai alasan lain mengeksekusi nyawa orang lain.
Kalian bilang peduli tetapi semasa mereka hidup kalian buat sengsara sampai mereka mati baru kalian bilang peduli agar yang namanya kurir layak dihukum mati.
Ciri ciri bandar.
Pernah kalian tangkap orang dengan barang bukti duit atau tabungan atau deposito dengan jumlah fantastis?.
Dialah para bandar bandar besar yang dimata kalian terlihat sebagai koruptor.
Semoga Tuhan menyadarkan kalian yang sudah dibutakan oleh rasa kebenncian.
#Belajar_Waras
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H