Mohon tunggu...
Aldi Arizalul Zaki
Aldi Arizalul Zaki Mohon Tunggu... Lainnya - Saya baru saja lulus dari sekolah dan posisi saya saat ini sedang dalam masa transisi menuju dunia perkuliahan

Saya seorang remaja laki laki yang sedang mencari penghidupan yang layak, saya memiliki beberapa hobi dimulai dari yang sering saya tekuni sampai yang terkadang saya tekuni, diantaranya: Menggambar, Membaca, Menulis Jurnal, dan Menghafal Alquran. Saya kadang juga sering membaca manga dan selalu bernimpi supaya bisa menbuat manga suatu hari nanti.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cara Membangun Kebiasaan Positif dengan Mudah

13 Juni 2023   13:42 Diperbarui: 13 Juni 2023   13:45 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Seringkali dalam membangun kebiasaan, banyak godaan yang membuat kita terpancing untuk memecah alur kebiasaan positif yang akan dibangun. Banyak halangan yang membuat konsistensi kita runtuh. 

Hal ini kadang membuat kita lelah di tengah jalan, tentu ini menjadi hal yang sulit bagi teman teman sekalian untuk membangun kebiasaan positif. berikut ini beberapa tips membangun kebiasaan dengan mudah:


1) Eliminasi Distraksi
Seringkali kita tergoda oleh distraksi yang menghalangi konsistensi. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk mengeliminasi faktor-faktor yang memicu kebiasaan buruk. 

Misalnya, jika kita ingin membangun kebiasaan olahraga, hindarilah godaan untuk tetap berada di kasur yang nyaman atau terus-menerus tergoda oleh notifikasi media sosial. 

Singkirkan hal-hal tersebut yang menghalangi kebiasaan baik dan gantilah dengan kebiasaan baru yang lebih positif. Sebagai contoh, jika ingin membiasakan diri membaca buku, simpanlah ponsel di tempat tersembunyi atau jauhkan dari jangkauan, sementara buku disimpan di tempat yang mudah dijangkau.

2) Berdedikasi dengan Konsisten
Berdedikasi merupakan kunci penting dalam membangun kebiasaan daripada hanya mengandalkan motivasi semata. Contohnya adalah Thomas Alva Edison, yang mencoba percobaan sebanyak 1000 kali sebelum berhasil. 

Dia tidak mudah menyerah seperti kebanyakan orang yang mungkin hanya mencoba beberapa kali lalu menyerah. Edison tidak tergantung pada suasana hati atau motivasi ketika menghadapi kegagalan, melainkan ia menyadari bahwa disiplin dan dedikasi adalah hal yang penting untuk mencapai keberhasilan. 

Oleh karena itu, berdedikasilah pada diri sendiri dan lakukan kebiasaan dengan konsistensi, tanpa tergantung pada suasana hati atau kendala-kendala yang muncul. Berbeda dengan motivasi yang datang dari luar, dedikasi memungkinkan kita melakukannya dalam segala situasi, bahkan saat merasa tidak mood atau lelah.

3) Ritual 21 Hari
Penelitian menunjukkan bahwa 21 hari pertama sangat penting dalam membangun kebiasaan dengan mudah dan konsisten. Dalam periode ini, kita mengalami penyesuaian terhadap kebiasaan baru yang ingin dibangun. Fokuslah pada tindakan yang sama atau dasar dari kebiasaan tersebut selama 21 hari. Setelah mencapai 21 hari, evaluasilah kebiasaan tersebut dan lakukan perbaikan jika diperlukan. 

Misalnya, jika kita ingin membangun kebiasaan berlari, dalam 21 hari pertama, kita dapat mulai dengan berlari 10 keliling pada hari pertama dan seterusnya. Setelah 21 hari, tinjaulah apa yang perlu diperbaiki, misalnya mengurangi waktu istirahat atau berjalan. 

Setelah melewati 21 hari, kebiasaan tersebut akan semakin mudah dilakukan seiring berjalannya waktu, dan ketika mencapai 90 hari, akan terasa sulit untuk meninggalkan kebiasaan yang telah terbentuk. Kebiasaan tersebut akan menjadi gaya hidup dan karakter yang melekat dalam diri kita.

Dengan menerapkan eliminasi distraksi, berdedikasi yang konsisten, serta memanfaatkan ritual 21 hari, kita dapat membangun kebiasaan dengan lebih mudah. Penting untuk diingat bahwa membangun kebiasaan membutuhkan waktu dan kesabaran. 

Tetaplah berkomitmen pada perjalanan kebiasaan yang kita inginkan, dan dengan konsistensi, kita akan mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam hidup kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun