Menarik jika membahas mengenai asal dari judul film dokumenter yang satu ini, karena membawa unsur kata "Heaven" yang berarti surga. Kata "Heaven" digunakan oleh Budi Kurniawan untuk dijadikan daya tarik awal penonton, karena menjadi seorang sutradara itu harus memikirkan cara bagaimana agar penonton itu tertarik dan antusias saat akan menonton film. Melalui cara ini Budi Kurniawan berhasil membuat antusias penonton menjadi tinggi.Â
Kopi Hanya di Hargai sebagai Komoditi, Tidak Sebagai Identitas Sebuah Produk Budaya
Budi Kurniawan bercerita bahwa kopi di Indonesia itu hanya dilihat dari satu sudut pandang saja, dimana kopi hanya dianggap sebagai sebuah benda yang memiliki harga jual saja, padahal Budi menemukan bahwa kopi itu memiliki nilai sebuah produk budaya-budaya lokal yang ada di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tradisi di Gayo yang memiliki mantra-mantra kopi tertentu, kemudian di Flores para petani kopi memiliki nyanyian-nyanyian khusus.Â
"Film itu diibaratkan sebuah pelukan yang singkat tapi hangatnya begitu kuat. Kita nonton mungkin hanya satu menit dua menit atau satu jam tapi kamu akan ingat film A adegan apa film B adegan apa itu merupakan salah satu kekuatan dari karya film" -Budi Kurniawan, Sutradara Film Dokumenter Aroma of Heaven.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H