Mohon tunggu...
Alvin Revaldi
Alvin Revaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pencinta buku

Pencinta cerita fiksi dan fantasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah yang Penuh Luka dalam Amba Karya Laksmi Pamuntjak: Kajian Kritik Historis

23 Desember 2021   18:50 Diperbarui: 23 Desember 2021   18:58 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengarang mendeskripsikan tentang gambaran tempat pemanfaatan tahanan politik itu. Tempat itu terdiri dari dua puluh dua unit, letaknya di dataran rendah yang dialiri oleh sungai Waeapo sepanjang tahun. Tentang insfrastrukturnya yaitu barak-barak, Gedung-gedung kesenian, dan tempat ibadah. Tempat pemanfaatan itu dihuni sepuluh ribuan tapol dengan enam ratus lima puluhan itri dan anak dari para tapol.

Dalam karyanya ini, Laksmi Pamuntjak juga menggambarkan peristiwa penyerangan terhadap Universitas Res Publica sewaktu Yogyakarta sedang terjadi peristiwa G30S/PKI. Situasi dan suasana digambarkanb oleh pengarang melalui suara tembakan, majunya orang-orang berbaju merah, dan juga dikumandangkannya pidato  Bung Karno tentang orang-orang yang pro-Nasakom dan anti-Nasakom.

Karya Laksmi Pamuntjak ini mengandung pembahasan yang kompleks karena judul dari novelnya bukan hanya mewakili tokoh utama yaitu Amba, tapi juga menjelaskan berbagai hal lain terkait nama Amba itu sendiri seperti teks Mahabharata, serat centhini, dan juga secuil kisah tentang kisah dari Amba pada zaman Mahabharata yang juga sebagai istri dari salah satu pandhawa, Bima. Selain itu, tak sedikit juga sempilan mengenai maalah lain seperti isu LGBT dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

Pamuntjak, Laksmi. 2020. Amba. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun