Mohon tunggu...
Aldi AlMiraz
Aldi AlMiraz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani

Saya sebagai mahasiswa berkeinginan menjadi billionaire, Hobi saya berolaharaga dan selain berolahraga, saya juga suka menyempatkan waktu untuk pergi ke perputakan dibandung untuk membaca buku dan sekarang saya sedang membaca buku psychology of money dan buku the magic of thinking big, Tujuan saya mendaftar di kompasiana yaitu ingin wawasan yang sangat luas dan mengembangkan artikel yang saya buatTerimakasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengimplementasikan Nilai-Nilai Keberanian Jenderal Achmad Yani

22 Juni 2024   20:17 Diperbarui: 22 Juni 2024   20:32 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan responden yang memiliki pemahaman dan pengalaman dalam mengimplementasikan nilai-nilai keberanian Jenderal Ahmad Yani dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti juga melakukan observasi partisipatif untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi nilai-nilai keberanian tersebut. Selain itu, peneliti juga melakukan analisis terhadap literatur yang relevan untuk mendukung hasil penelitian. Responden penelitian ini terdiri dari beberapa individu yang memiliki pengalaman dalam mengimplementasikan nilai-nilai keberanian Jenderal Ahmad Yani, seperti veteran pejuang kemerdekaan, anggota TNI, dan masyarakat umum yang terinspirasi oleh keberanian Jenderal Ahmad Yani. Mereka dipilih berdasarkan keberagaman latar belakang dan pengalaman mereka dalam mengimplementasikan nilai-nilai keberanian tersebut. 

Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan beberapa hasil yang menarik tentang implementasi nilai-nilai keberanian Jenderal Ahmad Yani dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hasil penelitian yang dapat disimpulkan:

  1. Integritas dan Keteladanan: Responden penelitian menganggap integritas dan keteladanan sebagai nilai-nilai keberanian yang penting untuk diimplementasikan. Mereka berpegang pada prinsip-prinsip yang benar dan adil dalam berbagai situasi kehidupan, serta menjadikan diri mereka sebagai teladan bagi orang lain melalui tindakan-tindakan yang jujur dan adil.
  2. Kepemimpinan yang Kuat: Implementasi nilai kepemimpinan yang kuat juga ditemukan dalam penelitian ini. Responden menganggap penting untuk menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi. Mereka mengambil keputusan yang sulit dengan keberanian dan kejujuran, serta mampu menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk berani menghadapi tantangan.
  3. Semangat Pantang Menyerah: Hasil penelitian menunjukkan bahwa semangat pantang menyerah merupakan nilai keberanian yang diimplementasikan oleh responden. Mereka tidak menyerah dalam menghadapi kegagalan dan terus berjuang untuk mencapai tujuan mereka. Semangat ini memotivasi mereka untuk tetap berusaha sebaik mungkin dalam menghadapi berbagai rintangan.
  4. Kedisiplinan dan Konsistensi: Implementasi nilai kedisiplinan dan konsistensi juga ditemukan dalam penelitian ini. Responden menjaga komitmen yang telah mereka buat dan melaksanakan tugas-tugas dengan disiplin dan konsistensi. Hal ini membantu mereka mencapai kesuksesan dengan keberanian.

Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi nilai-nilai keberanian Jenderal Ahmad Yani dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi individu lain yang ingin mengadopsi dan mengimplementasikan nilai-nilai keberanian tersebut dalam kehidupan mereka. 

Pembahasan

          Jenderal Ahmad Yani adalah salah satu jenderal yang jadi korban penculikan sekolompok tentara pimpinan Letkol Untung Sutopo pada dini hari 1 Oktober 1965. Dalam peristiwa berdarah itu, enam jenderal diambil paksa sekelompok tentara dari rumahnya masing-masing. Enam jenderal itu merupakan pimpinan Angkatan Darat ketika itu. Jenderal Ahmad Yani, saat diculik untuk kemudian ditembak di rumahnya sedang menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat atau orang nomor satu di TNI Angkatan Darat. Jenderal pimpinan teras Angkatan Darat lainnya yang jadi korban adalah Letjen Soeprapto, Letjen S Parman, Letjen MT Haryono, Mayjen Sutoyo dan Mayjen DI Pandjaitan. Dan satu perwira menengah Angkatan Darat, Kapten Pierre Tendean juga ikut jadi korban. Ikut diculik sekelompok tentara yang menyatroni rumah Jenderal Abdul Haris Nasution. 

         Jenderal Abdul Haris Nasution yang saat itu menjabat sebagai Menko Hankam dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata, lolos dari penculikan. Meski kakinya sempat tertembak. Sejak kecil, Ahmad Yani sudah menunjukkan bakat kepemimpinannya. Ia dikenal sebagai anak pemberani. Selalu dianggap pemimpin oleh teman-teman sebayanya. Soal keberanian Ahmad Yani, ada satu cerita menarik. Mengutip ulasan tentang sosok Ahmad Yani yang diunggah Pusat Sejarah TNI dalam website resminya, dikisahkan pada tahun 1938, Ahmad Yani pulang ke kampungnya setelah menempuh pendidikan di sekolah HIS di Bogor. Begitu tiba di kampung halaman, Ahmad Yani langsung bpergi ke tempat ayahnya. Tapi ketika sudah tiba di sana, ia melihat ayahnya sedang dimarahi dan dimaki-maki kasar oleh seorang Belanda. Sontak amarah Ahmad Yani langsung mendidih. Tak terima ayahnya dimaki-maki kasar oleh orang asing. Ia pun langsung turun tangan membela sang ayah. Ahmad Yani membalas makian si Belanda itu dengan bahasa Belanda yang dilontarkannya dengan cukup fasih. Si Belanda kaget, ada anak remaja yang berani melawannya. Bahkan balik memakinya. Maka, si Belanda pun makin marah. Apalagi yang melawannya adalah seorang anak remaja kecil. Amarahnya langsung meluap. Ahmad Yani dipukulnya. Bukannya takut, Ahmad Yani justru melawan. Ahmad Yani balik memukulnya. Maka terjadilah perkelahian yang tak seimbang. 

         Si Belanda yang berbadan tinggi besar melawan Ahmad Yani si remaja yang berbadan jauh lebih kecil. Tapi bukannya takut, Ahmad Yani makin menjadi-jadi melawan si Belanda yang berbadan besar. Saat itu, di lokasi, ada seorang Kopral KNIL asal Ambon bernama Lopias. Ia menyaksikan perkelahian yang tak seimbang tersebut. Kasihan kepada Ahmad Yani, ia akhirnya coba menengahi. Tapi si Belanda makin kalap. Kopral Lopias pun kesal. Ditinjunya si Belanda sampai jatuh. Akibatnya, setelah peristiwa itu Kopral Lopias kena sanksi. Pangkatnya diturunkan, karena berani memukul seorang Belanda. Peristiwa itu membuktikan, jika Ahmad Yani pemberani sejak kecil. Berikut adalah beberapa nilai-nilai keberanian yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Berterus Terang Menyampaikan Kebenaran. Dalam kehidupan sehari-hari, tentu ada saja masalah yang mungkin terjadi, misalnya pemfitnahan. Jika mengetahui kejadian yang sebenarnya, ungkapkan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karena jika diam saja, maka orang yang dituduh tersebut mendapat kerugian. Meski demikian, menyuarakan kebenaran harus tetap dilandasi kesantunan, kesopanan, dan memperhitungkan kemajemukan di berbagai bidang. Menyuarakan kebenaran pasti memiliki risiko yang besar, boleh jadi nyawa yang menjadi taruhannya.
  2. Berani Mengakui Kesalahan. Seseorang yang telah mengakui kesalahan atas perbuatannya merupakan orang yang jujur. sikap ini termasuk dalam sikap berani, terpuji, dan sportif sehingga penting untuk dilakukan terutama sebagai makhluk sosial. Mengakui kesalahan mungkin tidak selalu terasa menyenangkan. Tetapi dapat menunjukkan kepada orang lain bahwa orang yang memiliki keberanian ini penuh kasih sayang, mampu bersikap obyektif terhadap diri sendiri. Ciri orang yang memiliki sikap ini yaitu tidak memiliki gengsi untuk mengakui kesalahan baik besar maupun kecil dan kemudian meminta maaf atas segala hal yang terjadi. 
  3. Berani Membela yang Lemah. Orang lemah adalah orang yang tidak memiliki daya atau kekuatan yang memadai untuk menghadapi kesulitan hidup, contohnya kaum dhuafa. Kaum dhuafa meliputi anak yatim piatu, orang miskin, hamba sahaya, kau difabel, orang lanjut usia, dan lainnya. Jika terjadi ketidakadilan kepada orang tersebut, maka seseorang wajib untuk membelanya. Karena sejatinya sikap yang dianjurkan kepada orang lemah adalah lemah lembut, kasih sayang, membela, menyantuni, dan melindunginya. 
  4. Berani Melawan Ketika Ada yang Mengganggu. Tindakan mengganggu orang lain dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya bullying. Bullying terjadi karena korban tidak mempunyai kemampuan untuk melindungi dirinya serta tidak berani dalam melawan pelaku. Kejadian ini sangat merugikan bagi korban. Agar hal ini tidak terus terjadi, korban perlu meningkatkan keberaniannya untuk melawan atau melapor kepada guru atau orang tua. 
  5. Berani Memperjuangkan Hak. Hak adalah segala hal yang merujuk pada sesuatu yang harus didapatkan oleh seseorang. Jika terjadi pelanggaran HAM maka dapat memicu gangguan kesehatan fisik dan mental untuk korban, misalnya seperti kekerasan yang terjadi pada wanita. Rata-rata wanita cenderung tidak berani melaporkan kekerasan yang terjadi, baik fisik maupun seksual karena takut dan malu. Keberanian seorang wanita untuk melapor atas kekerasan yang terjadi pada dirinya harus ada agar hak perlindungan atasnya bisa terpenuhi. 

Mengimplementasikan nilai-nilai keberanian Jenderal Ahmad Yani dalam kehidupan sehari-hari bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan tekad dan semangat yang kuat, kita dapat mengubah diri kita menjadi pribadi yang berani dan tangguh. Jadilah seperti Jenderal Ahmad Yani, seorang pejuang yang penuh keberanian dan semangat untuk menghadapi segala tantangan yang ada.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun