terus terang saja, saya kok menjadi khawatir apabila betul pihak kemenpora kembali ingin berkirim surat lagi kepada fifa yg ingin mempertanyakan masalah2 yg sudah sering dijelaskan, hal itu malah akan mempermalukan diri sendiri karena fifa bisa saja mengganggap kalau pihak kemenpora memang tidak paham aturan organasasi yg tertulis dalam statuta fifa.. ehehe..
bukankah dalam sambutan presiden fifa pada kongres afc di bahrain akhir bulan april lalu, mr. sepp blatter jg sudah dengan jelas menjelaskan bahwa fifa pada dasarnya tidak pernah menolak peran pemerintah untuk ikut serta membantu memperbaiki sepakbola spti yg ingin dilakukan oleh pihak kemenpora diatas..
“Kita punya beberapa program tentang bagaimana mengelola organisasi, finansial, dan bekerja sama dengan pihak yang ada di sekitar sepakbola, sponsor, rekanan, termasuk pemerintah. Kita harus bisa bekerja sama dengan pemerintah setempat. Kita butuh mereka,” tegas Blatter.
tetapi tentu saja caranya harus sesuai dengan aturan yg sudah disepakati, misalnya dengan membuat kesepakatan bersama terlebih dahulu antara pihak pemerintah dan federasi sepakbolanya sehingga timbul hubungan yg saling bersinergi tanpa ada niat saling menguasai atau intervensi..
“Tapi kita juga harus konsisten dengan aturan kita. Jika sudah berkaitan dengan organisasi sepakbola, kami minta supaya pemerintah membiarkan kami bekerja dengan otonomi kami. Perlu diingat, bukan independen penuh, melainkan otonomi.”
“Ini semua tercantum di Statuta FIFA, Olympic Charter, dan Resolusi PBB [Persatuan Bangsa-Bangsa]. Biarkan olahraga, dalam hal ini sepakbola, berada dalam damai, diorganisir dengan peraturan yang berbeda.”
sumber: olahraga.kompasiana.com
sampai disini, apakah masih perlu menpora selalu berulang2 mempertanyakan persoalan yg itu2 terus dari dulu.. padahal sudah jelas kalau sepakbola itu mempunyai aturan yg berbeda bahkan aturan itu jauh melewati batas2 aturan sebuah negara yg berdaulat spti indonesia sekalipun..
itu artinya, kalau menpora kita masih 'ngeyel' terus dan tetap merasa paling benar sendiri.. bukan tidak mungkin selain kita dipersalahkan karena tidak mematuhi statuta fifa, kita bisa juga dianggap tidak mematahui resolusi pbb dan aturan dalam olimpiade spti yg sudah disampaikan oleh presiden fifa diatas.. nah loh.. apa bukan nambah malu2in itu jadinya.. ehehe..
salam..
aldi doank