“Kita punya beberapa program tentang bagaimana mengelola organisasi, finansial, dan bekerja sama dengan pihak yang ada di sekitar sepakbola, sponsor, rekanan, termasuk pemerintah. Kita harus bisa bekerja sama dengan pemerintah setempat. Kita butuh mereka,” tegas Blatter.
“Tapi kita juga harus konsisten dengan aturan kita. Jika sudah berkaitan dengan organisasi sepakbola, kami minta supaya pemerintah membiarkan kami bekerja dengan otonomi kami. Perlu diingat, bukan independen penuh, melainkan otonomi.”
“Ini semua tercantum di Statuta FIFA, Olympic Charter, dan Resolusi PBB [Persatuan Bangsa-Bangsa]. Biarkan olahraga, dalam hal ini sepakbola, berada dalam damai, diorganisir dengan peraturan yang berbeda.” (sumber)
nah, setelah kita membaca pernyataan dari presiden fifa tersebut diatas.. kira2 apa tanggapan fifa nanti atas penjelasan dari menpora? betulkah fifa masih akan berbaik hati terus terhadap sepakbola indonesia? kalau dari saya sih tentu saja masih berharap kalau fifa akan terus berbaik hati dan tidak akan memberikan sanksi kepada indonesia..
tetapi kalau itu benar terjadi, apakah kejadian spti ini tidak akan menjadi inspirasi buat negara2 lain meniru dan mencontoh apa yg sudah dilakukan oleh menpora kita.. kalau pemerintah indonesia boleh mengintervensi pssi dengan alasan ingin memperbaiki sepakbola kita yg katanya gak ada prestasi, banyak mafianya, biang korupsi dll.. dll.. kenapa negara lain tidak bisa.. hayoo..
kalau itu terjadi terus menerus dan kemudian merembet ke negara2 lain.. siap2 saja kita nanti melihat ada negara yg mulai berfikir membekukan dan mengambil alih fifa jg dengan alasan negaranya itu tidak pernah menjadi juara dunia, spti nasib negara swiss yg menjadi tempat markas fifa sekarang ini.. bisa jadi bukan?..
itulah kenapa kalau kita masih ingin melihat sepakbola kita mendunia, sepertinya memang tidak ada pilihan lain selain menjaga independensi pssi apapun yg terjadi.. karena kalau indonesia beneran akan disanksi fifa, itu artinya sepakbola memang benar milik fifa.. hehe..
salam..
aldi doank
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H