tempo hari saya pernah membaca sebuah tulisan menarik dari om vladimir preximovic tentang lpi dan gagalnya revolusi sepakbola kita.. kemudian baru2 ini ada tulisan dari salah seorang kompasianer yg mulai mengajak lagi untuk mencoba kembali menghidupkan revolusi pssi jilid 2 katanya.. ehehe..
terus terang saja, saya sendiri dari dulu tidak terlalu memusingkan soal apakah harus revolusi atau reformasi atau malah repotnasi.. hihi.. yg penting bagi saya adalah bagaimana supaya sepakbola kita ini menjadi lebih baik dari sebelumnya bukan malah sebaliknya.. betul tidak..
kembali ke soal revolusi tadi.. jika belajar dari kegagalan lpi atau mungkin juga ipl yg sekarang ini katanya sedang sekarat dan juga memahami apa itu sebenarnya arti dari sebuah kata revolusi.. kalau boleh saya memberi saran, jika betul kita mau melakukan revolusi sepakbola jilid 2, paling tidak harus ada beberapa syarat yg harus disiapkan dulu.. (itu kalau mau revolusinya berhasil dan bukan hanya muter2, maju mundur dan bolak balik doank spti tempo hari.. ehehe..)
berikut beberapa syarat penting sebuah revolusi :
1. Revolusi menghendaki suatu upaya untuk merobohkan, menjebol, dan membangun dari sistem lama kepada suatu sistem yang sama sekali baru.. (jadi kalau cuma bisa merobohkan sistem lama, tetapi tidak bisa membangun lagi dengan sistem baru yg jauh lebih baik.. mending gak usah dulu deh, cuma dapet capek doank itu om.. hihi..)
2. Revolusi membutuhkan dukungan dari segenap elemen perjuangan beserta sarananya.. (jadi pastikan dulu mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat sepakbola di dunia nyata, bukan hanya di dunia maya saja apalagi spti kata om justin yg mendukung cuma ada di dunia ghoib.. jelas gak mungkin berhasil yg spti itu om.. ehehe..)
3. Revolusi tidak bisa dipercepat atau diperlambat, ia akan datang pada waktunya.. (jadi harus dilaksanakan berdasarkan perhitungan yg mapan dan siapkan modal yg banyak serta gak ada matinya.. jangan serba nanggung, baru merasa rugi sedikit eh sudah mundur teratur.. itu namanya buang2 duit om dan pasti gak akan ada hasilnya.. hihi..)
4. Kader-kader revolusi harus dibangun sedemikian rupa dengan kesadaran kelas dan kondisi nyata di sekelilingnya.. (jadi bukan cuma menjual propaganda kosong yg tidak sesuai dengan fakta yg terjadi dilapangan.. kalau dalam bahasa saya hanya bisa menjual katanya katanya doank.. ehehe..)
5. Revolusi umumnya mensyaratkan hadirnya seorang pemimpin kharismatik dan mempunyai ideologi yg kuat.. (jadi pemimpinnya itu harus tahan banting, siap menderita lahir dan batin serta konsisten dan tidak plin plan.. jangan sebentar2 mengeluh dan kerjanya cuma bisa curhat2an terus.. hihi..)
mungkin itu saja yg bisa saya sampaikan, kalau kita memang betul2 berniat mau melakukan perubahan yg cepat untuk menuju sepakbola yg jauh lebih baik.. pertanyaannya sekarang adalah.. sudah siapkah kita dan perlukah dilakukan sekarang, atau jangan2 bakalan 'gagal maning, gagal maning son'..
kalau cuma buat buang2 energi, waktu dan pikiran saja.. apakah tidak lebih baik kita nikmati saja dulu sepakbola kita yg sudah 'on the track' ini dulu om, sambil kita awasi dan kritisi terus perjalanannya.. sampai pada suatu saat nanti semua syarat yg saya sebut diatas sudah terpenuhi semua.. setuju tidak..
salam..
aldi doank
----------------------------------------
nb: sumber inspirasi tulisan...
http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H