Kemiskinan merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Meskipun tingkat kemiskinan telah mengalami penurunan signifikan, ketimpangan distribusi pendapatan tetap menjadi permasalahan serius. Data menunjukkan bahwa meskipun persentase penduduk miskin secara nasional menurun, ketimpangan di beberapa wilayah justru meningkat, terutama selama pandemi COVID-19 yang memperburuk ekonomi masyarakat. Ketimpangan pendapatan sering kali menyebabkan kelompok rentan tetap terjebak dalam kemiskinan, meskipun perekonomian nasional secara keseluruhan tumbuh.
Kurangnya akses terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan memperburuk situasi ini. Pendidikan dan kesehatan adalah elemen penting dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang berfungsi sebagai indikator kualitas hidup suatu wilayah. Peningkatan IPM biasanya berjalan seiring dengan penurunan kemiskinan, namun di Indonesia, kemajuan ini belum sepenuhnya merata. Beberapa wilayah seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur mencatatkan tingkat kemiskinan di atas 15%, jauh lebih tinggi dibandingkan daerah seperti DKI Jakarta dan Kepulauan Riau yang memiliki tingkat kemiskinan di bawah 10%.
Faktor lain yang memengaruhi kemiskinan adalah tingkat pengangguran. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pengangguran dapat menurunkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan risiko kemiskinan. Meskipun dampaknya tidak selalu langsung terlihat, tingginya angka pengangguran tetap menjadi indikator penting dalam memahami dinamika kemiskinan di Indonesia.
Pencapaian Ekonomi Tahun 2024
Berdasarkan Informasi Badan Kebijakan Fiskal pada tahun 2024, Indonesia mencatatkan pencapaian yang signifikan dalam menurunkan tingkat kemiskinan dan ketimpangan. Tingkat kemiskinan nasional turun menjadi 9,03% dari 9,36% pada tahun sebelumnya, dengan jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 0,68 juta orang menjadi 25,22 juta jiwa. Ini merupakan angka terendah dalam satu dekade terakhir. Penurunan tingkat kemiskinan ini juga disertai dengan perbaikan dalam ketimpangan, di mana indeks Gini menurun dari 0,388 menjadi 0,379 pada periode yang sama.
Penurunan kemiskinan tercatat di seluruh wilayah Indonesia, baik di perkotaan maupun pedesaan. Tingkat kemiskinan di perkotaan turun dari 7,29% menjadi 7,09%, sementara di pedesaan berkurang dari 12,22% menjadi 11,79%. Selain itu, inflasi pada Juni 2024 tercatat sebesar 2,51%, lebih rendah dibandingkan Mei 2024 yang mencapai 2,84%. Penurunan inflasi ini didukung oleh terkendalinya harga pangan dan inflasi inti, yang berkontribusi pada peningkatan daya beli masyarakat.
Faktor Pendukung Penurunan Kemiskinan dan Ketimpangan
Keberhasilan dalam menurunkan kemiskinan dan ketimpangan pada tahun 2024 tidak terlepas dari berbagai kebijakan strategis pemerintah. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mendukung pencapaian ini:
- Program Bantuan Sosial
Pemerintah mengimplementasikan berbagai program bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Program ini dirancang untuk memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin, terutama dalam menghadapi tekanan ekonomi seperti kenaikan harga pangan. - Pemberdayaan Ekonomi
Program pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan kerja, akses kredit berbunga rendah, dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi faktor kunci dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. UMKM, khususnya, memainkan peran penting dalam menopang ekonomi lokal dan mengurangi ketimpangan. - Stabilitas Ekonomi
Kebijakan fiskal yang efektif berhasil menjaga stabilitas ekonomi, termasuk pengendalian inflasi. Dengan stabilnya inflasi, daya beli masyarakat meningkat, yang pada akhirnya mendukung penurunan tingkat kemiskinan. - Redistribusi Sumber Daya
Langkah-langkah redistribusi, seperti peningkatan upah minimum dan investasi publik di sektor pendidikan dan kesehatan, turut berperan dalam mengurangi ketimpangan. Langkah ini juga membantu masyarakat miskin meningkatkan akses mereka terhadap layanan dasar yang berkualitas.
Dampak Positif Penurunan Kemiskinan dan Ketimpangan
Pencapaian dalam menurunkan kemiskinan dan ketimpangan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap berbagai sektor. Inflasi pangan bergejolak menurun dari 8,14% pada Mei 2024 menjadi 5,96% pada Juni 2024, mencerminkan stabilitas harga pangan yang lebih baik. Penurunan harga komoditas utama seperti bawang merah, tomat, dan telur ayam juga membantu mengurangi tekanan ekonomi bagi masyarakat.
Selain itu, aktivitas manufaktur Indonesia terus menunjukkan tren ekspansif. Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia berada di level 50,7 pada Juni 2024, menandakan peningkatan aktivitas industri yang konsisten selama 34 bulan berturut-turut. Pertumbuhan ini didorong oleh tingkat output dan permintaan pasar yang tetap tinggi.
Namun, meskipun pencapaian ini patut diapresiasi, tantangan tetap ada. Ketimpangan wilayah masih menjadi masalah yang signifikan, terutama di daerah tertinggal seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur. Infrastruktur yang tidak memadai, keterbatasan akses pendidikan, dan layanan kesehatan menjadi hambatan utama bagi masyarakat di wilayah ini untuk keluar dari kemiskinan.
Kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat diperlukan untuk memastikan bahwa pencapaian ini berkelanjutan. Investasi dalam infrastruktur dasar, pendidikan, dan kesehatan di daerah tertinggal harus menjadi prioritas utama. Selain itu, redistribusi pendapatan melalui kebijakan pajak progresif dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan merata.
Untuk mendukung kesinambungan keberhasilan ini, pengembangan wilayah secara komprehensif juga perlu menjadi perhatian utama. Fokus pada penguatan sumber daya manusia, melalui akses pendidikan yang berkualitas dan layanan kesehatan yang memadai, adalah langkah penting. Di sisi lain, pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas dapat membantu mendorong peningkatan kesejahteraan di tingkat lokal. Langkah ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan rasa tanggung jawab bersama dalam masyarakat.
Dengan langkah-langkah yang tepat dan komitmen yang kuat dari semua pihak, Indonesia memiliki peluang besar untuk terus melangkah maju dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan secara menyeluruh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H