Sampah menjadi permasalahan utama akhir-akhir ini, banyaknya sampah sisa kegiatan manusia dapat mengotori ekosistem kehidupan di muka bumi. Menurut World Health Organization (WHO) Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Permasalahann sampah sudah sejak lama menjadi permasalahan bersama, tingginya penggunaan sampah di seluruh dunia memperparah sampah yang ada di muka bumi. Sebagai makhluk yang dibekali dengan akal pikiran sejatinya manusia harus mempunyai cara untuk mengolah sisa kegiatan sehari-hari nya agar tidak mengotori lingkungan, Menurut Waste Management (2021), pengelolaan sampah merupakan aktivitas untuk mengelola sampah dari awal hingga pembuangan, meliputi pengumpulan, pengangkutan, perawatan, dan pembuangan, diiringi oleh monitoring dan regulasi manajemen sampah Zero Waste Life Style, Gaya Hidup Minim Sampah untuk Bumi yang Lebih Indah
Mengurangi Penggunaan Kantong Plastik.
Mendaur Ulang.
Memisahkan Sampah.
Kurangi Penggunaan Kertas.
Membawa Bekal Sendiri.
Mengolah Sampah Organik.
Mengganti Camilan.
Bumi akan rusak apabila terpapar limbah terus menerus.
    Salah satu cara mengolah sampah adalah dengan memanfaatkannya menjadi ecobrick. Ecobrick adalah kerajian pengolahan sampah yang bertujuan untuk mengurangi sampah di lingkungan sekitar, Ecobrick berisi sampah plastik kering yang dimasukan kedalam botol bekas sampai padat sehingga dapat di pajang dan di kreasikan sedemikian rupa menjadi sesuatu yang bernilai. Menurut (Asih dan Fitriani, 2018 : 145) adalah proses pengemasan sampah plastik yang telah dibersihkan dan dikeringkan, kemudian dimasukkan kedalam botol hingga kepadatan tertentu.Â
Penulis pernah mempraktekkan pembuatan love dari Ecobrick yang di adakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Pagundan yang bertujuan untuk memperindah sekolah. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama satu minggu di ikuti oleh anak Kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6.Â
Pada pelaksanaannya saya dan teman-teman kampus mengajar menerapkan pembelajaran project based learning untuk meningkatkan kreativitas siswa juga menanamkan sikap gotong royong sesuai dengan project pelajar pencasila. Kami dan murid bekerja sama selama beberapa hari untuk mengumpulkan dan memilah sampah menjadi Ecobrick, sampah yang di kumpulan berasal dari sampah rumah tangga, dan sampah lingkungan sekitar. Alhamdulilah sekarang Ecobrick di SD Negeri 1 Pagundan sudah selesai dan dapat dinikmati semua warga sekolah SD Negeri 1 Pagundan.
Penulis : Aldi Alamsah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Muhammadiyah Kuningan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI