"Membangun rasa percaya diri pada setiap individu itu penting, dan harus mempunyai keyakinan atas kemampuan yang dimiliki," terang Guru Dwija Bambang Purnomo.
Tak hanya itu, masih kata dia, seorang pranatacara harus dapat melafalkan dengan benar kata-kata bahasa Jawa krama inggil. Mereka juga diwajibkan mampu mengendalikan suaranya agar tetap menarik dan tidak menjenuhkan.Â
"Selain suara, nafas juga harus di kendalikan secara teratur. Beberapa syarat yang biasanya menjadi dasar bagi pranatacara agar mampu melaksanakan tugasnya antara lain memiliki kemampuan olah swara atau teknik vocal," paparnya.
Disamping itu, peran penting Pasinaon Pambiwara Adicara serta dukungan masyarakat, Desa Jetis Lor dapat menjadi contoh inspirasi bagi wilayah lainnya dalam pelestarian budaya Jawa.
Sebagaimana diketahui, Pasinaon Pranatacara Saha Pamedhar Sabda 'Sekar Pitutur' merupakan Lembaga Kemasyarakatan di Desa Jetis Lor yang disyahkan oleh Pemerintah Desa setempat. Tercatat ada sekitar 30an murid yang saat ini tengah digodok setiap satu minggu dua kali selama 48 pertemuan.
"Alhamdulillah, kami termasuk generasi yang beruntung bisa ikut belajar. Ilmu yang didapatkan ini semoga dapat pula kami terapkan dan turunkan ke generasi mendatang, karena itu merupakan ciri khas sebagai orang Jawa," pungkas murid Pasinaon Mohammad Abdul Mannan (28) dengan antusias.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H