Era 4.0 atau sering disebut sebagai Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan signifikan dalam industri perunggasan. Perubahan ini mencakup inovasi teknologi, digitalisasi, dan keterhubungan yang semakin tinggi.Â
Industri perunggasan harus menyesuaikan diri dengan perkembangan ini untuk mengoptimalkan potensi dan mengatasi tantangan yang dihadapi. Era revolusi industri 4.0 menuntut seluruh lapisan masyarakat untuk adaptif terhadap teknologi, termasuk di dalamnya sektor peternakan.
TantanganÂ
Tantangan utama yang dihadapi oleh industri perunggasan di era 4.0 adalah efisiensi produksi. Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, industri perunggasan harus memproduksi secara efisien dan efektif untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat. Untuk mencapai hal ini, industri perunggasan harus menggunakan teknologi yang tepat dan mengoptimalkan manajemen produksi.
Tantangan lainnya adalah meningkatnya persyaratan lingkungan dan kesejahteraan hewan. Kebijakan lingkungan dan kesejahteraan hewan yang semakin ketat mendorong industri perunggasan untuk memperhatikan dan memenuhi standar yang lebih tinggi. Industri perunggasan harus mempertimbangkan dampak lingkungan dari produksi mereka dan memperkenalkan teknologi yang ramah lingkungan.
Kehadiran Revolusi Industri 4.0 pada sektor industri perunggasan memiliki manfaat berupa perbaikan produktivitas, mendorong pertumbuhan pendapatan, dan peningkatan kebutuhan tenaga terampil.Â
Sumber daya manusia yang kurang mewadahi adanya era 4.0 sehingga menghambat produktifitas perunggasan di era 4.0. Industri perunggasan di era 4.0 diantaranya masih ada peternakan rakyat dan industri peternakan. Peternakan rakyat bersifat subsisten, skala kecil, teknologi yang digunakan masih sederhana, kualitas produk belum menerapkan.
PeluangÂ
Era 4.0 membawa peluang bagi industri perunggasan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan meningkatkan kualitas produk. Inovasi teknologi seperti Big Data dan Internet of Things (IoT) dapat membantu industri perunggasan untuk mengoptimalkan pengelolaan inventaris, manajemen pasokan, dan pengambilan keputusan. Selain itu, teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan unggas dan mengoptimalkan efisiensi produksi.
Peluang lainnya adalah meningkatnya permintaan pasar dan kebutuhan konsumen yang lebih sadar akan kesehatan. Industri perunggasan dapat memanfaatkan peluang ini dengan memproduksi produk unggas yang lebih sehat dan berkualitas tinggi. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan standar kesehatan dan kesejahteraan hewan, serta dengan memberikan makanan berkualitas tinggi dan nutrisi yang tepat untuk unggas.
Digitalisasi pada industri ayam broiler perlu diterapkan untuk meminimalisir jumlah kematian hewan ternak, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak yang pada akhirnya bisa meningkatkan produktivitas dari sebuah peternakan ayam broiler. Dengan kemajuan teknologi, digitalisasi pada sektor peternakan ayam broiler sangat mungkin untuk diterapkan. Karena dengan digitalisasi bisa membantu peternak dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0 pada sektor peternakan.
Referensi:
Suherman, D., & Dewanti, A. R. (2020). Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan Industri Perunggasan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan Teknologi Pertanian, 53-57.
Kementerian Pertanian. (2021). Peluang Investasi Peternakan dan Perikanan di Era Industri 4.0. https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&id=12944
Nurtania Sudarmi. (2021).Intip Industri Perunggasan di Era 4.0. https://www.kafapet-unsoed.com/2021/11/intip-industri-perunggasan-di-era-40.html
Agustina dan Tri Siwi (2019) Kewirausahaan di Era Revolusi Industri 4.0. Jakarta. Mitra Wacana Media
Ahmad, I. dan Jenderal, D. (2018) Proses Pembelajaran Digital dalam Era Revolusi 4.0. Era Disrupsi Teknologi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H