Perbedaan Tangisan Putri Sambo dengan Ibu Brigadir J Tentang Anaknya.
Setelah ditetapkan menjadi tahanan dan dikenakan rompi tahanan, Putri Sambo menangis. Dia memberi pesan kepada anaknya yang masih balita. Inilah alasan Putri sempat tidak ditahan. Namun demi pengamanan serah terima berkas dan tersangka kepada Kjeaksaan Agung, Putri akhirnya ditahan. Suara tangisnya serius dan mengharukan.
Pada tanggal 17 Agustus 2022 yang lalu, ibu Brigadir J menangis dan meraung-raung di kuburan Brigadir J. Segala kekecewaan dan isi hatinya ditumpahkan dalam Andung (ratapan) Â di kuburan itu. Sangat mengharukan.
Apakah perbedaan tangisan Putri Chandrawati dengan ibu Brigadir J tentang anaknya? Kenapa tangisan mereka berbeda? Berikut ini uraiannya.
Pertama, tangisan Putri Sambo karena dia masuk bui dan sah menjadi tahanan karena perbuatannya diduga ikut membunuh Brigadir J. Tangisan ibunya Brigadir J karena sedih kehilangan anaknya yang dibunuh orang. Tanpa perbuatannya sendiri. Dia menerima akibat perbuatan orang lain.
Kedua, tangisan Putri Sambo mengingat anaknya yang masih balita dan harus berpisah sementara dengan anaknya. Tangisan ibunya Brigadir J, karena dia berpisah dengan anaknya yang sudah kehilangan nyawa karena dibunuh.
Ketiga, tangisan Putri Sambo berharap bisa bertemu anaknya, walaupun dia di penjara. Tangisan ibunya Brigadir J karena dia tidak mungkin lagi bertemu dengan anaknya yang sudah berada di kuburan. Dia hanya bisa menziarahinya.
Keempat tangisan Putri Sambo berharap anaknya bisa sekolah dengan baik dan memiliki masa depan. Tangisan ibunya Brigadir J tak lagi memiliki harapan masa depan anaknya. Masa depan anaknya telah hilang seiring dengan kehilangan naywanya. Bahkan wisuda dan menerima ijazah Brigadir J sudah diwakili ayahnya dengan uraian air mata.
Mungkin kini, Putri Sambo menyadari sedihnya berpisah dengan anaknya karena dia masuk penjara dan berstatus tahanan. Kesan yang ditampilkan selama ini seakan tertekan berat dan trauma. Seakan kesedihannya yang paling tinggi. Seakan kalah kesedihan ibunya Brigadir J yang kehilangan anak kesayangannya.
Putri Sambo hanya berpisah sementara selama dia di penjara, Â sedangkan ibunya Brigadir J telah berpisah selama-lamanya.
Apakah kesdeihan dan tangisan Putri Sambo ini akan melahirkan empatinya kepada ibunya Brigadir J yang harus berpisah dengan anaknya karena meninggal? Atau tangisan Putri Sambo hanya memikirkan dirinya dan anaknya tanpa peduli dengan kesedihan ibunya Brigadir J?
Terkadang, insan manusia ini baru sadar akan sebuah kesedihan, ketika kesedihan itu datang menghampirinya. Ditampar sendiri oleh kenyataan hidup jauh lebih efektif menyadarkan manusia. Jika hanya dihimbau dan dinasehati, terkadang tidak cukup efektif.
Apakah tangisan Putri Sambo dan kesedihannya akan keterpisahannya dengan anaknya akan melahirkan simpati dan empati kepada ibunya Brigadir J? Lalu dia akan mengaku kesalahan dan perbuatannya di depan persidangan nanti? Atau tidak ada pengaruhnya, artinya bahkan bisa jadi tetap mengarang cerita pembunuhan ini karena pemerkosaan?
Tangisan adalah ekspresi kesedihan dari seorang manusia. Namun dalam proses hukum, seringkali tangisan menjadi satu alat untuk mempengaruhi proses hukum yang sedang berjalan. Misalnya seorang terdakwa menangis di depan hakim dan menyesali perbuatannya yang akhirnya mendapat keringanan hukuman. Tangisan menjadi sebuah strategi pembelaan dan pengurangan hukuman.
Juga dari pihak korban, tangisan menjadi sebuah strategi untuk meyakinkan hakim betapa sedihnya kehilangan korban yang merupakan orang yang dikasihinya.
Seandainya di persidangan nanti, Putri Sambo menangis dan ibunya Brigadir J juga menangis. Tangisan siapakah yang akan lebih meyakinkan hakim untuk mmenjatuhkan hukuman?
Tangisan Putri Sambo  bukan menagisi kematian Brigadir J. Hanya sebuah tangisan untuk anaknya. Tangisan ibunya Brigadir J sudah pasti karena kehilangan anaknya, Brigadir J.
Tangisan putri Sambo bisa melahirkan empati orang atas keadaan anaknya yang masih balita harus berpisah dari ibunya. Tangisan ibunya Brigadir J melahirkan empati karena dia kehilangan anaknya yang meninggal karena diduga dibunuh oleh Sambo dan Putri Sambo.
Putri Sambo selama ini bersembunyi dan dengan alasan trauma belum bisa diperiksa. Banyak orang bersimpati dan empati. Perlu didampingi psikolog. Juga didampingi komnas perempuan. Juga sangat dikejar Komnas HAM. Ibunya Brigadir J tidak didampingi psikolog. Polisi dan penyidik sekana hanya memngurus pelaku, sementara korbannya diabaikan. Inilah ketidak adilan itu.
Ternyata tangisan tentang satu peristiwa bisa berbeda. Kematian Brigadir J telah melahirkan tangisan kehilangan anak bagi ibunya. Sementara Putri Sambo yang diduga ikut membunuhnya melahirkan tangisan karena dia masuk penjara dan berpisah sementara dengan anaknya.
Perbedaan tangisan itu sangat besar. Tangisan kehilangan anak dan tangisan berpisah sementara dengan anaknya karena masuk penjara. Tangisan, oh tangisan. Kesedihan, oh kesedihan. Perjalanan hidup tidak pernah lepas dari tangisan dan kesedihan. Mari kita jalani saja. Menikmati kesedihan dan memaknai tangisan. Perlu diingatkan, dalam menilai tangisan, hati-hati dengan air mata buaya.
Salam Tangisan ibu tentang anaknya.
Aldentua Siringoringo.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI